Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan melemah, dipengaruhi sentimen global, terutama terkait kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
Rupiah bergerak melemah 11 poin atau 0,08 persen ke posisi Rp14.306 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.295 per dolar AS.
Baca juga: Kurs Rupiah menguat setelah data inflasi AS sesuai ekspektasi pasar
"Memang rupiah masih dipengaruhi oleh kondisi global, penguatan rupiah kemarin lebih disebabkan oleh penurunan Indeks USD (DXY) yang masih di bawah level 96, dan US Treasury juga cenderung masih stabil di kisaran 1,7 persen," kata Analis Pasar Uang Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Dari Negeri Paman Sam, beberapa pejabat The Fed berbicara secara terbuka tentang bagaimana memerangi tingkat inflasi yang tinggi. Pejabat senior bank sentral AS Lael Brainard memberi sinyal bahwa The Fed bersiap-siap untuk mulai menaikkan suku pada Maret mendatang
Dari dalam negeri, pelaku pasar menunggu publikasi data neraca perdagangan yang akan dirilis pada Senin (17/1) depan.