Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI melakukan pelacakan kasus Omicron yang dibawa pelaku perjalanan Jakarta-Bogor sebagai upaya mitigasi agar risiko penularan tidak meluas.
"Kasus ini bisa kita lacak asal yang bersangkutan mengingat dia bertemu siapa saja selama melakukan perjalanan Jakarta-Bogor," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Kasus Omicron Jabar penularan lokal bertambah jadi 8 orang
Nadia mengatakan pelacakan terhadap riwayat perjalanan pasien dilakukan melalui koordinasi bersama Satgas Pemagangan COVID-19 serta Dinas Kesehatan di wilayah Kabupaten Bogor maupun DKI Jakarta.
Ia mengatakan saat ini pasien yang bersangkutan sedang menjalani proses isolasi di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah di Jakarta.Nadia mengimbau dinas terkait untuk tetap mengintensifkan pelacakan kasus COVID-19 melalui kegiatan testing dan tracing. Sedangkan kepada masyarakat dengan gejala sakit dapat segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Baca juga: Pemkot Bogor gencarkan vaksinasi dan 3T cegah varian Omicron
"Deteksi dini dapat dilakukan kalau kondisi tubuh kita kurang sehat dan segera vaksin serta gunakan aplikasi PeduliLindungi," katanya.
Pasien Omicron tanpa gejala itu merupakan seorang remaja berusia 28 tahun yang sedang beraktivitas dari kediamannya di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat menuju DKI Jakarta menggunakan transportasi umum.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina menduga pasien tertular Omicron dari transmisi lokal sejak 6 Januari 2022.
Dari upaya pelacakan terhadap riwayat perjalanan pasien, sebanyak sepuluh orang yang mengalami kontak erat dinyatakan negatif dari COVID-19.
Kemenkes RI mengonfirmasi jumlah kasus COVID-19 varian Omicron terus meningkat. Hingga Selasa (11/1) dilaporkan total mencapai 802 kasus. Sebagian besar masih disumbangkan oleh pelaku perjalanan luar negeri.
Baca juga: Kasus infeksi Omicron bertambah jadi 506 di Indonesia