Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun melonjak ke level tertinggi dalam dua tahun, karena dolar menguat di tengah taruhan inflasi AS akan mendukung kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh Federal Reserve AS.
Investor sekarang menunggu data inflasi yang akan dirilis pada Rabu (12/1/2022). Indeks Harga Konsumen (IHK) inti AS diperkirakan telah meningkat ke level tertinggi dalam beberapa dekade di 5,4 persen pada Desember, menguat dari 4,9 persen pada bulan sebelumnya.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi, tetapi kenaikan suku bunga AS meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sementara dolar yang lebih kuat membuat logam mulia menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Pasar saham juga jatuh pada Senin (10/1/2022) karena taruhan bahwa Federal Reserve AS dapat menaikkan suku bunga segera setelah Maret membuat investor mengurangi aset-aset berisiko.
"Penghindaran risiko pedagang dan investor tidak bergairah pada awal minggu ini, tetapi selera risiko mereka juga tidak," Jim Wyckoff, seorang analis senior di Kitco Metals, menulis dalam sebuah catatan.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 5,3 sen atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 22,462 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 22,9 dolar AS atau 2,39 persen, menjadi ditutup pada 933,6 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas bertahan dekat terendah 3 pekan, tertekan jelang data inflasi AS
Baca juga: Harga emas bangkit 8,2 dolar dari kerugian, data pekerjaan AS mengecewakan
Harga emas berjangka terdongkrak 1,4 dolar jelang rilis data inflasi AS
Selasa, 11 Januari 2022 5:41 WIB