Baca juga: Dua jembatan di Cianjur putus akibat terbawa arus air sungai
"Mereka terpaksa melewati sungai menggunakan ban untuk beraktivitas seperti bertani, sekolah dan kegiatan ekonomi lainnya. Sekitar 11 ribu kepala keluarga dari dua desa, Gelar Pawitan dan Neglasari yang selama ini mengunakan jembatan sebagai akses utama," katanya.
Kepala Desa Neglasari, Suparman, mengatakan saat ini, warganya mulai kesulitan mendapatkan pasokan sembako karena di sejumlah warung yang ada stok mulai menipis dan kosong karena pemilik warung kesulitan melintas saat membawa barang belanjaan.
Sehingga pihaknya berharap pemerintah daerah hingga pusat dapat segera membangun kembali jembatan yang putus karena tidak ada alternatif jalan yang dapat dilalui warga kecuali melintasi sungai dengan mengunakan ban dalam bekas..