New York (ANTARA) - Harga minyak ditutup menguat lebih dari tiga persen pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), terangkat rebound selera risiko sehari setelah penurunan tajam, tetapi investor tetap berhati-hati karena varian Omicron memangkas rencana perjalanan liburan, meredupkan prospek permintaan bahan bakar jangka pendek.
Minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari naik 2,46 dolar AS atau 3,4 persen, menjadi menetap di 73,98 dolar AS per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari bertambah 2,51 dolar AS atau 3,7 persen, menjadi ditutup di 71,12 dolar AS per barel.
Baca juga: Harga minyak naik tipis di Asia, investor tetap khawatir penyebaran Omicron
"Ini adalah pasar pragmatis yang ingin menjadi bullish tetapi tahu bahwa reli bantuan, seperti yang terjadi pagi ini, tidak akan bertahan lama," kata Tamas Varga, analis minyak di pialang London PVM Oil Associates.
"Kenaikan kemungkinan akan terbatas dan lebih banyak pembatasan akan disambut dengan penjualan baru," tambahnya.
Negara-negara di seluruh Eropa sedang mempertimbangkan pembatasan baru pada pergerakan manusia karena varian Omicron yang bergerak cepat menyapu dunia beberapa hari sebelum Natal, melemparkan rencana perjalanan ke dalam kekacauan dan pasar keuangan yang mengerikan.
Minyak ditutup lebih tinggi, tapi pasar waspadai Omicron
Rabu, 22 Desember 2021 6:50 WIB