"Sisanya yang belum dipetakan sekitar 12 persen, rata-rata punya orang, tapi orangnya tidak bisa dihubungi. Jadi, rencananya ada rakor dengan kelurahan yang paham wilayah agar di 2022 semuanya tuntas," imbuhnya.
Baca juga: BPN Bogor larang aparatur wilayah tarik biaya program PTSL
Baca juga: BPN Bogor larang aparatur wilayah tarik biaya program PTSL
Ia menuturkan jika 12 persen ini rampung, Kota Bogor akan menjadi kota terdepan dalam mempersiapkan transformasi digital.
Sebab, pemetaan pertanahan ini dalam rangka mendukung pembangunan Kota Bogor, mengingat kontribusi pertanahan dan tata ruang ini sangat berperan dalam penerimaan daerah.
Sistem pelayanan pertanahan di Kota Bogor juga sudah modern dan mendukung kota cerdas, jadi warga bisa mengurus tanahnya sendiri ke kantor pertanahan.
"Sampai 13 Desember 2021, sekitar Rp5,7 triliun nilai hak tanggungan yang menjadi aset pinjaman, baik permodalan maupun perbankan dijamin hak atas tanahnya. Artinya, pembangunan ekonomi di Kota Bogor sangat tinggi dan pesat," katanya.