Sementara nelayan di pantai selatan Cianjur, mengaku tidak pernah tersentuh bantuan dari pemerintah, terutama saat pandemi melanda dan mereka dilarang untuk melaut, namun tidak ditunjang dengan bantuan sembako atau bantuan langsung tunai dari pemerintah daerah, provinsi hingga pusat. Sehingga tidak sedikit yang melanggar aturan.
Baca juga: Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia akan dirikan koperasi
"Jangan bantuan COVID-19, bantuan lain dari pusat seperti BLT, PKH dan bantuan dari provinsi selama ini, tidak pernah kami Terima. Kalaupun ada hanya kartu asuransi nelayan yang tidak dapat memudahkan kami untuk mendapat layanan kesehatan atau membeli BBM di SPBU," kata nelayan Pantai Jayanti Alo (53).
Ia berharap berbagai kalangan di dearah hingga pusat, dapat memperhatikan nasib nelayan, terutama saat musim paceklik dan cuaca ekstrem, dapat menghasilkan uang dari keahlian lain yang dapat diberikan melalui pelatihan dan pembinaan karena hal tersebut sangat diharapkan nelayan dan keluarganya.
"Kami bukan pemalas, kami mau belajar tapi selama ini, tidak ada program pelatihan dan pembinaan yang diberikan untuk kami. Kalau harus kursus, sudah mungkin tidak dapat dilakukan karena pakai biaya. Kami harap hal tersebut diberikan pemerintah, sehingga kamj memiliki keahlian lain, selain melaut, " katanya.
Baca juga: HNSI: Penggantian Alat Tangkap Baru 10 Persen
HNSI targetkan seluruh nelayan di Jabar miliki kartu nelayan
Senin, 13 Desember 2021 20:11 WIB