Baca juga: Korban jiwa erupsi Semeru jadi 14 orang dan 56 orang terluka
“Antara satu gunung api dengan yang lain sebenarnya berbeda. Karena itu, karakternya juga berbeda karena kandungannya berbeda,” kata dia.
Dilihat dari tipe letusan berdasarkan hasil penelitian dan historis, dia mengatakan Gunung Semeru secara spesifik memiliki erupsi yang besar.
Setelah itu, ia memprediksi gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut kemudian akan tertidur kembali.
Baca juga: Ini risiko penyakit akibat letusan gunung berapi dan pencegahannya
Status gunung berapi, menurutnya kemudian akan berubah berdasarkan data yang diamati dan direkam di stasiun pengamatan. Pergerakan aktivitas gunung berapi juga menurutnya dilakukan berdasarkan historis erupsi sebelumnya.
“Jadi, karakter erupsi gunung berapi itu tidak bisa disamakan dengan gunung berapi lainnya,” kata Nana.
Baca juga: 2 helikopter dan 3 kompi TNI diterjunkan evakuasi korban erupsi Semeru