Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan diperkirakan terkoreksi mengikuti penurunan indeks-indeks saham di bursa global.
IHSG pagi ini dibuka menguat 14,31 poin atau 0,22 persen ke posisi 6.552,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,18 poin atau 0,34 persen ke posisi 942,11.
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah seiring aksi jual saham berkapitalisasi besar
"Kami memperkirakan IHSG akan melanjutkan tren penurunan hari ini, seiring dengan melemahnya bursa global dan regional," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Pada penutupan akhir pekan lalu (3/12), pasar AS bergerak melemah. Kekhawatiran terkait varian Omicron dan data pertumbuhan data ketenagakerjaan non pertanian atau non farm payroll pada November yang jauh di bawah ekspektasi (210.000 klaim dibandingkan konsensus 537.000 klaim), menjadi faktor utama yang menekan pasar AS pada Jumat lalu.
Pekan ini, data inflasi di Negeri Paman Sam pada November dijadwalkan akan rilis dengan estimasi di angka 6,7 persen.
Sementara itu, pasar komoditas terpantau bergerak beragam pada Jumat (3/12). Harga minyak WTI menguat ke level 67,53 dolar AS per barel dan Brent menguat ke level 71,1 dolar AS per barel.