Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengapresiasi gerakan masyarakat yang mengembangkan penanaman pohon model agroforestri dalam rangka pemulihan lahan kritis dan ketahanan pariwisata di Kampung Citiis, Kecamatan Tarogong Kaler.
"Mudah-mudahan dengan pola seperti ini insya Allah akan memberikan keberuntungan, kenapa demikian karena konsepnya ada di sini, penanaman pohon memberikan ketahanan penyerapan air," kata Sekretaris Daerah Garut Nurdin Yana saat menghadiri acara peluncuran Gerakan Desa Peduli Daerah Aliran Sungai dengan Konsep Membangun Model Agroforestri dalam Rangka Pemulihan Lahan Kritis dan Ketahanan Pariwisata di Kabupaten Garut, Kamis.
Baca juga: 56 ribu hektare hutan di Garut dalam kondisi kritis
Acara yang digelar di Kampung Citiis, Desa Pasawahan, Kecamatan Tarogong Kaler itu dimulai dengan acara tradisi Ngaruat Cai, kemudian diakhiri dengan penanaman pohon tanaman keras di daerah itu sebagai kawasan kaki Gunung Guntur itu.
Nurdin menyampaikan model agroforestri yakni penanaman pohon keras itu bisa memberikan ketahanan penyerapan air sehingga bisa mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir di Garut.
Selain bermanfaat menjaga kelestarian lingkungan, kata dia, model tersebut bisa menjadi pengembangan desa wisata yang selama ini menjadi ciri khas Garut sebagai daerah yang banyak tempat wisatanya.
Masyarakat desa kembangkan agroforestri diapresiasi Pemkab Garut
Kamis, 2 Desember 2021 21:19 WIB