Bengaluru (ANTARA) - Harga emas sedikit melemah di perdagangan Asia pada Kamis pagi, dirugikan oleh dolar yang lebih kuat saat para investor menilai bagaimana bank-bank sentral kemungkinan akan menanggapi lonjakan inflasi dan kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi yang dipicu oleh varian baru virus corona Omicron.
Di pasar spot, emas turun tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.780,36 dolar AS per ounce pada pukul 00.50 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS juga melemah 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 1.782,50 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas "rebound", terangkat melemahnya dolar dan kekhawatiran Omicron
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya bertahan kuat dan rebound 0,4 persen dari terendah sesi sebelumnya, membuat harga emas lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Bank sentral AS harus siap untuk menanggapi kemungkinan bahwa inflasi tidak surut pada paruh kedua tahun depan seperti yang diperkirakan sebagian besar peramal saat ini, kata Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Rabu (1/12/2021).
Varian COVID-19 terbaru dapat memperpanjang beberapa tantangan dan kekurangan rantai pasokan yang telah menyebabkan inflasi lebih tinggi, dan para pejabat perlu mempertimbangkannya ketika mereka memutuskan bagaimana menarik dukungan kebijakan moneter mereka, ujar Presiden Fed New York John Williams.
Harga emas sedikit lebih rendah di Asia, kenaikan dolar redupkan daya tarik
Kamis, 2 Desember 2021 9:17 WIB