Jakarta (ANTARA) - Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan dalam sepekan terakhir terdapat 21 kabupaten/kota yang mengalami peningkatan kasus cukup signifikan di saat situasi pandemi Indonesia terus membaik.
"Meskipun level situasi pandemi di Indonesia terus membaik, namun kenaikan kasus masih terdeteksi di beberapa kabupaten/kota. Ada 21 kabupaten/kota mengalami kenaikan kasus dalam seminggu terakhir dibandingkan minggu lalu," ujar Nadia dalam konferensi pers PPKM yang dipantau virtual di Jakarta, Rabu.
Daerah-daerah itu adalah Kota Cimahi dan Majalengka di Jawa Barat; Teluk Wondana di Papua Barat; Kota Pekanbaru, Kota Dumai dan Bengkalis di Riau; Kota Bontang di Kalimantan Timur; Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul dan Gunungkidul di D.I. Yogyakarta; Kota Kupang, Sumba Tengah, Manggarai dann Nagekeo di Nusa Tenggara Timur; Kota Surakarta dan Karanganyar di Jawa Tengah; Kota Denpasar dan Jembrana di Bali; Mojokerto dan Trenggalek di Jawa Timur.
Baca juga: Tren kenaikan kasus COVID-19 harus diwaspadai
Untuk itu, Nadia mengatakan perlunya peningkatan pengawasan kasus harian, pelacakan kontak erat yang diikuti dengan tes untuk pencegahan agar tidak terjadi kenaikan level situasi pandemi di Indonesia.
"Kesiapsiagaan juga dilakukan di hilir dengan memastikan ketersediaan tempat perawatan isolasi dan intensif mencukupi, termasuk obat-obatan dan ketersediaan ventilator serta oksigen," jelasnya.
Baca juga: Provinsi dengan kenaikan COVID-19 diberi peringatan, kata Jokowi
Dalam kesempatan tersebut Nadia juga meminta masyarakat untuk tidak panik menghadapi potensi varian COVID-19 Omicron yang telah terdeteksi di 20 negara per 30 November 2021.
Namun, dia menegaskan perlunya meningkatkan kewaspadaan dengan salah satu caranya adalah memastikan penerapan protokol kesehatan meski telah menjalani vaksinasi COVID-19.
Kenaikan kasus sepekan terakhir dialami 21 kabupaten/kota termasuk 2 daerah di Jabar
Rabu, 1 Desember 2021 19:44 WIB