Cibinong, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor, Ade Yasin menyebutkan bahwa angka upah minimum kabupaten (UMK) tahun 2022 di wilayahnya tetap senilai Rp4,2 juta sesuai keputusan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
"UMK sudah (dipastikan), kita tetap memakai yang tahun 2021, tidak ada penurunan dan kenaikan," ungkap Ade Yasin ditemui usai Paripurna Pengesahan APBD 2022 di Cibinong, Bogor, Selasa (30/11) malam.
Baca juga: Bupati Bogor: Dewan Pengupahan sepakat tidak naikkan UMK 2022
Menurutnya angka UMK wilayah Kabupaten Bogor tahun ini sudah di atas batas atas upah minimum yang jika dihitung nilainya hanya Rp3,7 juta berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021.
"Karena (angkanya) sudah melebihi dari Peraturan Pemerintah. Batas atasnya Rp3,7 juta, kita Rp4,2 juta, kan tidak mungkin diturunkan," kata Ade Yasin.
Meski begitu, ia mengaku sudah menampung aspirasi dari para buruh yang meminta agar UMK tahun depan dinaikkan 7,2 persen menjadi Rp4,5 juta melalui surat rekomendasi yang ia kirim ke Gubernur Jawa Barat.
UMK Kabupaten Bogor tahun 2022 tetap Rp4,2 juta, ini alasannya
Rabu, 1 Desember 2021 11:04 WIB