Jakarta (ANTARA) - Ilmuwan Dr Ines Irene Caterina Atmosukarto yang juga Chief Scientific Officer and Managing Director di Lipotek Pty Ltd yang berbasis di Canberra, Australia mengatakan virus Corona penyebab COVID-19 akan terus bermutasi.
"Virus itu akan terus bermutasi karena virus ini sebenarnya sumber mutasi itu adalah dari siklus hidup itu sendiri, bukan virus Corona itu pintar," kata Ines dalam acara virtual Gelar Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan dan Pangan 2021, di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Pakar analisa dampak temuan 26 mutasi varian baru COVID-19
Ines yang bekerja di perusahaan bioteknologi itu menuturkan mutasi terjadi ketika virus memperbanyak diri. Proses perbanyakan diri merupakan bagian dari siklus hidup untuk virus dapat bertahan hidup di lingkungan.
Namun, virus membutuhkan inang untuk bisa memperbanyak diri. Pada saat memperbanyak diri, terjadi kesalahan, dan kesalahan itu adalah mutasi.
Ada mutasi tersebut yang bersifat merugikan, misalnya memperburuk penyakit yang diakibatkan virus itu.
"Ada mutasi yang sifatnya netral, ada mutasi yang akan memperburuk penyakit tapi ada mutasi yang tidak. Jadi, kita jangan menganggap bahwa semua mutasi ini adalah harus ditakuti," ujarnya.