ANTARAJAWABARAT.com, 11/9 - Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Wanayasa di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, terus memacu budidaya benih ikan nila nirwana seiring dengan tingginya permitaan dan sekaligus upaya memenuhi kebutuhan benih ikan jenis itu.
"Permitaan cukup tinggi, baik di Jawa Barat maupun luar daerah. Disis lain benih yang kita produksi selama ini relatif terbatas," Kepala BPBI Wanayasa, Budiman, Sabtu.
Ikan nila nirwana, hasil modivikasi BPBI Wanayasa, dan telah diluncurkan sejak beberapa tahun lalu. Nirwana adalah sebutan dari nila khas Wanayasa.
Budiman mengatakan, tingginya permintaan benih terasakan dalam dua tahun terakhur, baik di wilayah Jabar maupun provinsi lain.
Di Jawa Barat saja, untuk tahun 2011 dibutuhkan sekitar tiga milyar ekor benih nila nirwana, berbentuk larpa.
BPBI milik Pemprov Jabar itu terus memacu pengembangan budidaya pembenihan nila khas Wanayasa tersebut dengan mengoptimalkan BPBI-BPBI di setiap kabupaten/kota di Jawa Barat.
" Kita akan memasok induk (nila nirwana) ke semua BPBI di Jabar, agar memberdayakan para petani setempat untuk pembudidayaan pembenihan," katanya.
Diakuinya, masih banyak BPBI dibawah pembinaan Dinas Perikanan kabupaten/kota di Jabar, kurang berfungsi, ditengah semakin meningkatnya kebutuhan benih ikan.
" Nila nirwana telah menyebar ke hampir semua provinsi di tanah air," ucapnya.
Selain itu, tambah Budiman, permintaan ekspor benih nila nirwana juga cukup tinggi, seperti ekspor ke Pilipina.
" Permitaan ekspor ke Pilipina mencapai satu juta ekor per hari. Cukup tinggi, namun kita tidak mampu memenuhinya," katanya.
Sementara itu aktifitas pembenihan di sentra-sentra benih ikan di Kabupaten Purwakarta, kini hampir terhenti karena kemarau.
" Kolam-kolam kering karena kemarau, sehingga pembenihan terhenti untuk sementara," ujar Sodikin, seorang pembenih nila nirwana di Desa Nagrog, Wanayasa.
Adjat S