ANTARAJAWABARAT.com, 28/8 - Menjelang lebaran, stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung sangat minim dan mengkhawatirkan, kata staf Laboratorium Permintaan Darah PMI Kota tersebut, Syamsudin.
"Saat ini stok darah sudah sangat mengkhawatirkan dan kalau saya bilang itu berada di titik rawan khususnya untuk stok darah di golongan A, AB, dan B," kata Syamsudin kepada wartawan, di Bandung, Minggu.
Syamsudin mengatakan, stok darah yang ada di PMI saat ini untuk golongan A sudah tidak ada dalam artian sudah ada yang memesan karena stok darah tersebut sudah ada yang memiliki dan itu sama halnya untuk stok darah di golongan AB.
"Sebenarnya kami sudah tidak memiliki stok darah untuk kedua golongan tersebut, tetapi untuk stok darah di golongan B ada 150 dan untuk golongan darah O ada 500 labu, dengan stok seperti ini paling akan bisa bertahan selama tiga hari maksimalnya," ujarnya.
Menurut dia, selama Ramadhan permintaan darah dari masyarakat atau pun Rumah Sakit bisa mencapai sekitar 300 labu darah, karena itu pihaknya mengantisipasi kekurangan tersebut dengan mengharuskan peminta darah agar sekaligus membawa penodonornya masing-masing.
"Dengan metode seperti itu yang kami terapkan untuk saat ini karena untuk menjaga kehabisan darah secara menyeluruh, bisa dibayangkan permintaan banyak stok kami sedikit," katanya.
Diakuinya, PMI kota tersebut telah melakukan sosialisasi bahkan imbauan pada masyarakat sejak awal Ramadhan untuk mau mendonorkan darahnya, namun dari imbauan tersebut sampai saat ini masih belum efektif.
"Selain imbauan pada masyarakat, selama Ramadhan ini kami juga melakukan jemput darah di instansi-instansi baik swasta atau negeri, namun tidak jauh beda hasilnya pun tetap tidak memuaskan apalagi menjelang lebaran mereka sudah pada cuti," katanya.
Kemudian, ia mengatakan program PMI melalui mobil keliling di beberapa mesjid setelah shalat tarawih dan keliling di pusat perbelanjaan hasinlnya tetap sama yaitu tidak sesuai harapan.
"Buktinya tidak memuaskan karena darah yang kami miliki sangat sedikit sedangkan permintaan terus mengalir," katanya.
Ia mengatakan, yang membuat permintaan masih bisa terpenuhi sampai kini itu karena adanya program donor keluarga yakni setiap ada yang membutuhkan darah maka harus disiapkan pula pendonor dari keluarganya.
"Bila digambarkan keadaan kita saat ini, misal ada satu orang yang meminta darah dua labu sedangkan kami hanya bisa memberi satu labu dan itu bagi kami sangat dilematis sebab satu sisi orang tersebut sangat membutuhkan dan satu sisi orang lain pun harus terpenuhi," jelasnya.
Karena itu, ia sangat berharap dengan adanya kabar seperti itu masyarakat yang peduli bisa melakukan donor darah pada PMI Kota Bandung sebab stok darah saat ini sangat mengkhawatirkan dan itu menyangkut pula pada keselamatan banyak orang.
Sementara itu, ia mengatakan keadaan seperti itu diprediksi akan terus berlangsung hingga satu minggu setelah pegawai masuk kerja.
-pauzi-
