Kota Bogor (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesi (PHRI) Kota Bogor, Jawa Barat Yuno Abeta Lahay pemesanan (booking) hotel satu bulan setengah jelang hari libur Natal dan Tahun Baru 2022 masih sepi.
"Untuk Natal dan Tahun Baru booking hotel tuh belum terlalu kelihatan ya, karena saat ini teman-teman pengelola hotel masih sibuk dengan pemesanan kegiatan meeting kementerian dan lembaga," kata Yuno, saat dihubungi Antara, Senin.
Atas kondisi tersebut, menurut Yuno sejauh ini PHRI belum mendapat indikator-indikator peningkatan pemesanan hotel untuk kepentingan lain, seperti kegiatan perusahaan, pemerintahan setempat, keluarga maupun individu.
Rata-rata okupansi atas dominasi kepercayaan kegiatan kementerian dan lembaga di hotel-hotel Kota Bogor mencapai 80 persen pada hari kerja dan di atas 90 persen pada akhir pekan.
Berkat pelonggaran kegiatan masyarakat pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 bukan hanya di Kota Bogor, kata Yuno, cukup berdampak positif pada okupansi hotel. Namun belum ada data mengenai pemesanan untuk libur akhir tahun.
Daerah aglomerasi yang mencakup Ibu Kota Jakarta dan daerah sekitarnya di Jawa Barat membuat perputaran kegiatan ekonomi masyarakat mulai kembali bergerak dengan berbagai pelonggaran sesuai levelnya.
Yuno menyampaikan, hotel-hotel di Kota Bogor merespon positif keadaan itu dengan tetap waspada terhadap potensi gelombang ketiga penyebaran COVID-19.
Aturan protokol kesehatan mengenai Penggunaan QR barcode aplikasi Pedulilindungi, memakai masker, mencuci tangan dan hand sanitizer, dikatakannya menjadi komitmen anggota PHRI dalam melayani tamu.
Namun kesadaran individu dalam menjaga diri dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah dan dijalankan oleh hotel merupakan hal yang utama.
Dengan begitu, kata dia, pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 kepercayaan terhadap hotel-hotel Kota Bogor diharapkan tetap tinggi.
"Kami bersyukur okupansi cukup tinggi saat ini dan semoga akhir tahun juga. Kami upayakan kepercayaan pelanggan hotel sebaik mungkin. Tinggal kembali kepada individu," kata Yuno.
Baca juga: PHRI Kota Bogor sebut keterisian hotel mulai normal di PPKM level 2
Baca juga: Wakil Wali Kota Bogor optimistis ekonomi masyarakat kembali bergulir
Baca juga: 75 persen pekerja hotel di Kota Bogor kembali bekerja