Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup melemah, tertekan aksi ambil untung investor.
IHSG melemah 40,29 poin atau 0,6 persen ke posisi 6.651,05. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 6,3 poin atau 0,66 persen ke posisi 951,44.
"Terkoreksinya komoditas di antaranya batubara, natural gas, dan minyak mentah, serta tekanan jual yang tinggi dari investor yang merealisasikan keuntungan setelah kenaikan IHSG yang signifikan sejak awal pekan ini, menjadi katalis negatif," tulis Tim Riset Ajaib Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.
Dibuka menguat, IHSG tak lama melemah dan terus berada di zona merah pada sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih tak mampu beranjak dari teritori negatif hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat dengan sektor kesehatan naik paling tinggi yaitu 1,23 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor barang baku masing-masing 1 persen dan 0,92 persen.
Sedangkan enam sektor terkoreksi dimana sektor barang konsumen nonprimer turun paling dalam yaitu 1,04 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor energi masing-masing turun 0,86 persen dan 0,77 persen
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp344,65 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.282.201 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 45,58 miliar lembar saham senilai Rp11,64 triliun. Sebanyak 212 saham naik, 304 saham menurun, dan 155 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 332,11 poin atau 1,13 persen ke 29.609,97, Indeks Hang Seng naik 79,98 poin atau 0,32 persen ke 25.327,97, dan Indeks Straits Times terkoreksi 9 atau 0,28 persen ke 3.229,07.