Karawang (ANTARA) - Kelompok Pembudidaya Ikan Nila di wilayah pesisir utara Desa Sedari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, memanfaatkan tambak-tambak udang yang sudah tak difungsikan menjadi tambak ikan nila.
"Inisiatif para pembudidaya memanfaatkan tambak udang yang sudah mati sangat bagus, tentu kami mendukung" kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan setempat Abuh Bukhori, di Karawang, Rabu.
Ia mendukung tambak-tambak udang di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, yang sudah tak difungsikan kemudian dimanfaatkan menjadi tambak ikan nila.
Jika nanti para pembudidaya itu bisa mewujudkan kampung nila di daerahnya, itu dinilai cukup bagus dalam hal pengembangan ekonomi
Abuh mengatakan, luas lahan budidaya ikan nila tersebut sekitar 500 hektare.
Ke depan pihaknya akan mendorong untuk pembangunan tempat pelelangan ikan nila dan pusat pembibitan ikan nila di Desa Sedari.
Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Nila Desa Sedari, Anang, mengatakan dukungan pemerintah untuk pembudidaya mengembangkan kampung nila di daerahnya itu sangat dibutuhkan. Hal tersebut akan memacu semangat para petambak.
Anang mengaku saat ini telah melakukan budidaya ikan nila di tambak air payau, dengan luas tambak ikan nila sekitar 500 hektare.
Ia memilih membudidaya ikan nila, karena cukup potensial di pasaran. Sekali panen bisa mencapai 1,5 hingga 2 ton per tiga hektare.
"Ikan nila juga harganya cukup bagus, sekilo berisi 4-5 ekor dengan harga Rp18 -19 ribu per kilogram," katanya.
Baca juga: Dinas Perikanan Kabupaten Karawang atasi pendangkalan tambak
Baca juga: Pengembangan perikanan tambak di Karawang terkendala pendangkalan
Baca juga: Menteri Kelautan resmikan pembangunan 13 klaster tambak udang di Karawang