Karawang (ANTARA) - Dinas Perikanan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyampaikan pengembangan potensi perikanan budidaya dari tambak kini dihadapi persoalan pendangkalan.
"Kalau saluran airnya mengalami pendangkalan, maka air susah masuk ke area tambak. Itu jadi persoalan yang harus segera diatasi," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan Abu Bukhori, kepada Antara, di Karawang, Jumat.
Ia mengatakan, potensi tambak di wilayah pesisir Karawang mencapai 14 ribu hektare dengan jumlah pembudidaya sebanyak 7.621 orang.
Pada tahun 2020 capaian produksi perikanan budidaya tambak di Karawang mencapai 41.335 ton, dan pada tahun ini ditargetkan 41.743 ton.
Ia mengaku optimistis target pada tahun ini tercapai, karena hingga kini produksinya sudah mencapai sekitar 40 ribu ton.
Namun untuk perikanan budidaya tambak ini perlu perhatian khusus, karena persoalan pendangkalan saluran air selalu menjadi persoalan. Itu membuat tidak termanfaatkannya potensi tambak di Karawang.
"Kita memang perlu melakukan normalisasi saluran air untuk mengairi tambak," katanya seraya menambahkan, pihaknya akan berupaya mengatasi hal tersebut.
Ia mengatakan, pendangkalan saluran air itu sebenarnya bisa diatasi dengan cara gotong-royong, seperti yang dilakukan para orang tua dulu melalui budaya kridan atau kegiatan gotong-royong mengatasi pendangkalan saluran air.
Baca juga: Menteri Kelautan resmikan pembangunan 13 klaster tambak udang di Karawang
Baca juga: Dinas Perikanan Karawang optimistis capai target produksi ikan tangkap
Baca juga: Usaha pengolahan ikan di Karawang menurun sekitar 30 persen