Karawang (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, Indonesia memiliki lahan tambak seluas 78 ribu hektare (ha) di sepanjang wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura) yang bisa dimanfaatkan untuk budi daya ikan nila salin.
Trenggono menyampaikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan revitalisasi tambak udang windu menjadi modeling budi daya ikan nila salin seluas 80 ha di kawasan Karawang, Jawa Barat, yang risetnya telah dilakukan sejak 2021.
"Mudah-mudahan kita punya potensi 78 ribu hektare di Pantura, untuk kemudian apabila dikerjakan maka kita akan mampu memproduksi (ikan nila salin) kurang lebih sekitar 4 juta ton satu siklus," ujar Trenggono usai peresmian Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang, Jawa Barat, Rabu.
Trenggono menyebut, budi daya ikan nila salin memiliki potensi pasar yang sangat besar. Hal ini tidak hanya berlaku untuk wilayah domestik, tetapi juga internasional.
Berdasarkan data KKP, potensi pasar global ikan nila untuk 2024 sebesar 14,46 miliar dolar AS, sedangkan proyeksi untuk 2034 bisa mencapai 23,02 miliar dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Trenggono: Indonesia miliki potensi 78 ribu ha untuk tambak nila