Sofifi, Maluku Utara (ANTARA) - Pemerintah Indonesia akan mengirimkan 200 imam masjid yang ditempatkan di masjid-masjid di Uni Emirat Arab sebagai bagian dari kerja sama kedua negara.
"Perlu saya sampaikan Presiden Jokowi telah menyepakati komitmen dengan Uni Emirat Arab untuk mengirimkan 200 imam masjid menjalankan tugas di seluruh masjid di negara itu," kata Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Kamarudin Amin di Sofifi, Maluku Utara, Jumat malam, pada Malam Taaruf Seleksi Tilawatil Quran Nasional 2021.
Dia menjelaskan dalam dua tahun ke depan seluruh masjid di Uni Emirat Arab para imamnya berasal dari Indonesia.
"Syaratnya cukup berat yaitu harus hafal Al Quran 30 juz, qari, dan bisa bahasa Arab, dan saya yakin STQ ini menjadi salah satu penyuplai," ujarnya.
Ia menyampaikan sudah beberapa kali dilakukan seleksi dan tahap akhir kembali dites oleh pihak Uni Emirat Arab baru didapatkan 50 orang imam dari 200 orang yang dicari.
"Semoga hasil STQ ini bisa menemukan kandidat yang hafal Al Quran, qari, dan bisa berbahasa Arab," kata dia.
Kamarudin mengatakan jangankan imam yang dikirim ke Uni Emirat Arab masjid di Tanah Air saja masih sulit mendapatkan imam dengan kriteria tersebut.
"Artinya ini merupakan apresiasi dan penghargaan dari Uni Emirat Arab kepada Indonesia sebagai bangsa yang majemuk dan bangsa yang moderat dan toleran," kata dia.
Oleh karena hal tersebut, katanya, Uni Emirat Arab memberi kepercayaan dan berasumsi imam dari Indonesia bisa membawa praktik keagamaan yang moderat sehingga bisa menjadi model dan contoh praktik beragama di Uni Emirat Arab.
"Ini merupakan hal yang membanggakan bagi Indonesia dan kami yakin kita punya banyak stok penghafal Al Quran dan qari," kata dia.
Baca juga: 213 Hafiz Indonesia ikut seleksi calon imam masjid untuk UEA