Garut, 10/5 (ANTARA) - Siswa korban banjir bandang dan longsor yang melanda Kabupaten Garut bagian selatan, Jawa Barat, mengikuti pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) 2011, Selasa.
Salah seorang siswa SDN Pameungpeuk 1, peserta UASBN, Agit Gito, mengatakan, dirinya tetap mengikuti ujian karena ingin lulus dan melanjutkan ke tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Pakaian seragam SD, sepatu serta buku pelajaran yang dimiliki Agit terbawa hanyut banjir bandang, Jumat (6/5) malam, saat banjir bandang melanda rumahnya di Kampung Kaum Leubak, Desa Pameungpeuk, Kecamatan Pameungpeuk.
"Seragam saya dan sepatu, buku pelajaran semua rusak, hilang hanyut sama banjir," kata Agit.
Ia mengaku pakaian seragam SD dan sepatu mendapatkan bantuan pemberian dari sekolahnya, sehingga dapat pergi mengikuti UASBN mengenakan pakaian seragam sama seperti teman sekolahnya.
Namun, Agit menghadapi kendala dalam menghadapi UASBN karena seluruh buku pelajarannya rusak dan hilang diterjang banjir sehingga tidak dapat mempelajari kembali materi yang diujikan.
"Malam tidak belajar karena buku pelajaran tidak ada, kartu ujiannya juga hilang. Mudah-mudahan saja bisa menjawab soal ujian," katanya.
Sementara itu, Kepala UPTD Dinas Pendidikan, Kecamatan Pameungpeuk Drs R Wahyudi mengatakan sebanyak 700 siswa peserta UASBN terkena dampak bencana banjir sehingga seragam dan buku pelajaran ada yang hilang dan kotor berlumpur.
Meskipun dilanda banjir bandang, kata Wahyudi, dipastikan seluruh siswa peserta UASBN di Kecamatan Pameungpeuk hadir mengikuti ujian di hari pertama itu.
Bagi siswa yang tidak memiliki seragam SD, kata Wahyudi, telah diberikan bantuan seragam yang diberikan pihak sekolah, bahkan ada sebagian siswa diberi atau pinjam oleh tetangga maupun sanak saudaranya.
"Untuk di Pameungpeuk peserta ujian berjalan dengan baik, meskipun mereka (siswa korban banjir) masih mengalami trauma, tapi para guru telah memberikan pemahaman tentang makna hikmah bencana ini," kata Wahyudin.
Sementara itu bencana longsor dan banjir akibat luapan air sungai yang bermuara ke laut menyebabkan sebagian besar rumah penduduk di enam kecamatan wilayah Garut selatan terendam banjir dan tertimbun longsor.
Tercatat di posko BPBD Kecamatan Pameungpeuk, korban banjir dan longsor telah menewaskan 10 orang warga, tiga orang masih dalam pencarian. ***4***
Feri P
SISWA KORBAN BANJIR BANDANG GARUT IKUTI UASBN
Selasa, 10 Mei 2011 12:24 WIB