Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan, ditutup melemah dipicu aksi ambil untung oleh investor.
IHSG terkoreksi 58,1 poin atau 0,92 persen ke posisi 6.228,85. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,7 poin atau 0,97 persen ke posisi 886,01.
"Katalis negatif IHSG hari ini antara lain aksi ambil untung investor pada lintas sektor, terkoreksinya mayoritas indeks di bursa Wall Street, dan turunnya harga timah, nikel, dan tembaga," tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Jumat.
Dibuka melemah, IHSG terus berada di zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih bertahan di teritori negatif sampai penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor saham meningkat dimana sektor properti & real estat naik paling tinggi yaitu 0,82 persen, diikuti sektor transportasi dan sektor infrastruktur masing-masing 0,41 persen dan 0,02 persen.
Sedangkan delapan sektor saham terkoreksi dimana sektor barang konsumen non primer turun paling dalam yaitu minus 1,67 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor teknologi masing-masing minus 1,53 persen dan minus 1,41 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing sebesar Rp10,52 triliun.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.505.461 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,66 miliar lembar saham senilai Rp31,39 triliun. Sebanyak 203 saham naik, 303 saham menurun, dan 151 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 681,59 poin atau 2,31 persen ke 28.771,07 dan indeks Straits Times meningkat 33,91 poin atau 1,1 persen ke 3.052,79. Sementara bursa saham Hong Kong dan China ditutup libur memperingati hari kebangsaan.
Baca juga: IHSG BEI akhir pekan diprediksi melemah seiring potensi aksi ambil untung
Baca juga: IHSG Jumat pagi dibuka melemah 17,71 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup menguat dipimpin sektor energi