Cirebon, 3/5 (ANTARA) - Banjir di perbatasan Kabupaten Cirebon dengan Kabupaten Indramayu di Kecamatan Kapetakan dan Kecamatan Krangkeng kini mulai surut seletah beberapa hari merendam lahan pertanian akibat cuaca buruk.
Rohayati (34), salah seorang warga Kecamatan Krangkeng Kabupaten Indramayu, Selasa, mengatakan, hujan deras yang terus menguyur daerah pantura merendam kurang sekitar 20 hektare lahan pertanian, namun kini bajir tersebut mulai surut.
Dikatakannya, banjir yang merendam lahan pertanian beberapa hari lalu kini sudah surut dan disambut gembira oleh masyarakat petani karena mereka baru tanam padi mengingat jika tanaman padi tersebut terus terendam diperkirakan akan membusuk.
Dia menambahkan, tanam padi di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon sepanjang bibir pantai utara harus pandai memperhitungakan curah hujan, namun saat ini hujan sulit diperkirakan, sehingga mereka sudah pasrah dalam menghadapi banjir tersebut.
"Lahan pertanian yang berada di daerah Pantura Indramayu juga Kabupaten Cirebon saat musim hujan sudah menjadi lengganan banjir, namun sebaliknya musim kemarau petani sering mengalami gagal panen akibat kekeringan,"katanya.
Sementara itu Wasnadi salah seorang warga perbatasan Cirebon Indramayu mengaku, banjir yang merendam kawasan pertanian di desanya kini mulai surut, sejumlah petani merasa lega karena tanaman padinya terkena panas matahari.
"Meski lahan pertanian direndam banjir tanaman padi masih mampu bertahan hingga kurang dari satu pekan, namun jika terlalu lama tanaman padi tersebut membusuk, sehingga petani harus tanam ulang," katanya.
Banjir yang rutin merendam perbatasan Kabupaten Indramayu dengan Kabupaten Cirebon. Saat hujan deras tidak menganggu lalu lintas jalur Pantura, sehingga dijalur tersebut tidak mengalami kemacetan. Pengendara jalan nyaman dan aman,katanya. ***4***
Yasad A