Depok (ANTARA) - Sebanyak 158 orang perempuan mengikuti pelatihan She Leads Indonesia 2021 tentang kepemiluan yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Politik (Puskapol) Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sosial dan Politik (LPPSP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).
"Para peserta pelatihan ini adalah perempuan penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu di level provinsi dan kabupaten/kota, akademisi, dan aktivis NGO yang memiliki keinginan untuk mengikuti seleksi penyelenggara pemilu (KPU dan Bawaslu) di tingkat nasional dalam waktu dekat ini," kata Direktur Puskapol LPPSP FISIP UI Aditya Perdana dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Menurut dia, antusiasme peserta pelatihan begitu besar mengikuti pelatihan, karena dalam pelatihan ini bukan hanya pengetahuan dan keterampilan kepemiluan yang diberikan kepada seluruh peserta, namun juga informasi dasar untuk mengikuti seleksi nanti.
"Pelatihan She Leads Indonesia 2021 ini bukanlah yang pertama kali diselenggarakan oleh Puskapol," katanya.
Ia mengatakan program pelatihan tersebut sebelumnya dilakukan pada tahun 2016. Program tersebut berhasil mengantarkan 2 alumni terpilih menjadi penyelenggara pemilu di tingkat nasional, yaitu Evi Novida Ginting Manik (Komisioner KPU RI) dan Ratna Dewi Pettalolo (Komisioner Bawaslu RI).
Pada program pelatihan tahun ini, katanya lagi, Puskapol LPPSP FISIP UI akan membagi pelatihan menjadi 3 tahap modul yang dilaksanakan dalam waktu yang berbeda. Pelatihan modul 1 ini diselenggarakan dari tanggal 27-30 September 2021 secara daring (online) dengan metode pembelajaran synchronous dan asynchronous.
"Pelatihan She Leads Indonesia 2021 ini mendapat dukungan dari DFAT Australia dan mitranya yaitu IFES Indonesia," katanya pula.
Adapun ada tiga tujuan utama dari kegiatan ini yang sejalan dengan komitmen pembangunan dari DFAT Australia dan IFES Indonesia, yaitu pertama, mendorong peningkatan jumlah keterwakilan perempuan dalam penyelenggara pemilu, yaitu KPU dan Bawaslu baik di tingkat nasional dan lokal.
Saat ini, di tingkat nasional hanya ada satu dari tujuh komisioner perempuan di KPU RI dan satu dari lima komisioner Bawaslu RI.
Di tingkat provinsi dan kabupaten/kota relatif tidak jauh berbeda, yaitu kisaran 20 persen. Artinya, capaian terhadap jumlah keterwakilan perempuan masih jauh dari harapan dari kondisi ideal yaitu minimal 30 persen.
Tujuan kedua adalah memperkuat kapasitas pengetahuan dan keterampilan mengenai kepemiluan serta meningkatkan kepercayaan diri dalam mengikuti seleksi penyelenggara pemilu. Dua hal tersebut menjadi modal yang penting untuk mengikuti proses seleksi tersebut.
Pelatihan ini juga dapat membantu para alumni pelatihan ini untuk mengembangkan jejaring dengan para peserta lain dan juga stakeholder lainnya. Tentu saja hal ini akan sangat bermanfaat bagi seluruh peserta dalam aktivitas kesehariannya, baik dalam ranah kepemiluan ataupun bukan.
Terakhir, ketiga adalah harapan untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan perempuan di ranah politik dan dapat membawa perubahan positif di tingkat regional, nasional ataupun lokal.
Oleh karena itu, Puskapol LPPSP FISIP UI memiliki harapan yang tinggi bahwa hadirnya program She Leads Indonesia 2021 ini memiliki dampak yang positif bagi dorongan peningkatan jumlah keterwakilan perempuan di lembaga penyelenggara pemilu (KPU RI dan Bawaslu RI) periode 2022-2027.
Baca juga: Puskapol UI sebut amendemen konstitusi perlu pelibatan publik secara luas
Baca juga: Gerakan solidaritas sosial di masa pandemik perlu dijaga terus, sebut Puskapol UI
Baca juga: Puskapol UI sebut penanganan pandemi jadi modal kepala daerah maju Pilkada