Bandung (ANTARA) - Ketua Indonesian Association for Public Administration (IAPA) Jawa Barat, Dr Yaya Mulyana Abdul Azis menuturkan meskipun sudah banyak pelatihan untuk menulis jurnal dan pada kenyataannya hingga saat ini masih banyak dosen ataupun perguruan tinggi mengalami kesulitan membuat jurnal berkualitas.
“Dan seringkali pengelola jurnal mengalami hambatan dari tulisan, editor dan lain sebagainya. Hadirnya IAPA untuk membantu jika pengelola jurnal di sebuah kampus kekurangan penulis atau editor,” kata Dr Yaya Mulyana Abdul Azis seusai Penandatanganan Kerja Sama Antara DPD IAPA Jawa Barat dengan berbagai jurnal Perguruan Tinggi di Jawa Barat, di Bandung, Jumat.
Yaya menyebutkan jurnal saat ini menjadi kunci bagi perguruan tinggi dan dosen untuk meraih akreditasi ataupun pun untuk meraih gelar dalam pendidikan tinggi.
“Kami menyadari akan pentingnya jurnal baik untuk kepentingan dosen, instansi maupun akreditasi kampus, maka dari itu, kami dari IAPA mewadahi Perguruan Tinggi agar jurnalnya semakin berkualitas,” kata dia.
Untuk mendapatkan jurnal yang berkualitas, kata Yaya, hal yang dilakukan adalah dengan pengelolaan dan manajemen.
“Kemudian seringkali pengelola jurnal mengalami hambatan dari tulisan, editor dan lain sebagainya. Hadirnya IAPA untuk membantu jika pengelola jurnal di sebuah kampus kekurangan penulis atau editor,” ujarnya.
Oleh karena itu, IAPA Jabar akan melakukan pembinaan untuk dosen di berbagai perguruan tinggi yang akan bekerja sama dengan pihak IAPA hingga meraih akreditasi Sinta 1 bahkan internasional.
Selain itu, IAPA Jabar juga melakukan pembinaan terkait bagaimana perguruan tinggi bisa mendapatkan sumber tulisan seperti yang berasal dari karya mahasiswa baik skripsi, tesis, maupun disertasi.
“Jadi nantinya hasil karya mahasiswa harus dikelola baik sehingga jurnalnya layak dipublish,” ujar Yaya.
Sementara itu, acara kerja sama IAPA diselenggarakan bersama Pascasarjana Universitas Pasundan dengan berbagai jurnal Perguruan Tinggi di Jawa Barat. Acara ini dilaksanakan secara hybrid di Gedung Pascasarjana Unpas, Kota Bandung dan virtual melalui zoom.
Di samping penandatanganan kerja sama, turut dilakukan pembekalan dari Sekjen IAPA Pusat, Dr Bevaola Kusumasari.
Sementara itu Wakil Direktur I Pascasarjaan Unpas Prof Dr Bambang Heru mengungkapkan bahwa Pascasarjana Unpas menyambut gembira terobosan IAPA Jawa Barat untuk berkolaborasi dalam menulis jurnal.
“Salah satu tujuan dari Pascasarjana tidak lain adalah untuk meningkatkan karya tulis ilmiah, sehingga kami terus mempersiapkan diri untuk membuat penelitian ditingkat internasional,” kata nya.
Pascasarjana Unpas untuk ke depan, kata Bambang, akan melakukan pertemuan dengan dosen untuk mengupas terkait informasi penulisan jurnal dan pengabdian masyarakat yang bekerja sama perguruan tinggi luar.
“Untuk tahun ini, akan kami fokuskan bagaimana meningkatkan produktivitas penulisan jurnal di pascasarjana,” katanya.
Dia mengatakan dengan kualitas jurnal yang baik, maka Pascasarjana Unpas dan perguruan tinggi lainnya di Jawa Barat tidak akan terkendala dalam mengirimkan jurnalnya agar bisa diterbitkan dalam skala internasional.
“Tentu perlu kerja keras dan kebersamaan, dengan itu, saya yakin jurnal yang dibuat akan dapat terindeks scopus,” kata dia.
Baca juga: Penulisan jurnal ilmiah perlu perhatikan etika, kata Dosen IPB University
Baca juga: Jurnal internasional Fakultas Teknik Universitas Indonesia berhasil tembus Q1
Baca juga: ITB TARGETKAN 500 RISETNYA DIPUBLIKASIKAN JURNAL INTERNASIONAL