Bandung (ANTARA) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyosialisasikan wisata aman di tengah pandemi COVID-19 yakni dengan penerapan protokol kesehatan 5 M dan juga vaksinasi di tempat wisata yang ada di wilayah Jabar.
"Jangan kendor tempat wisata kita support untuk tes antigen agar siap berwisata. Namun juga perlu juga 3 T, testing, tracing, treatment. Kuncinya perlu dibangun kesepakatan bersama untuk mencapai wisata aman ini," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar, Dedi Taufik pada acara "Focus Grup Discussion" dengan Tema Berwisata Aman Kala Pandemi hasil kerja sama dengan Satgas Penanganan COVID-19 secara daring, Senin.
Pihaknya mengingatkan pada semua masyarakat agar tetap menjaga ketat prokes 5 M selama berwisata saat pandemi, terlebih saat ini kembali muncul varian baru COVID-19.
"Dan varian baru virus corona sudah sampai Korea, tentunya kita harus lebih hati-hati. Fokusnya kita wisata domestik dulu," ujar Dedi.
Dia mengatakan, setiap ada varian baru harus diwaspadai dan jangan sampai masyarakat abai protokol kesehatan saat berwisata dan melakukan testing, tracing di tempat-tempat wisata dengan melakukan tes antigen.
Salah satu rencana yang terbaru adalah menyiapkan tiga ribu vaksin di Saung Angklung Udjo Bandung.
Pemprov Jabar, lanjut Dedi, juga fokus memberikan bantuan pada pelaku industri wisata yang terdampak pandemi COVID-19 sebagai bagian dari stimulus ekonomi dan penjaringan investasi Jabar Selatan akan ditawarkan sebagai bagian dari program.
Ia berharap, dalam aplikasi peduli lindungi bisa masuk informasi wisata ini agar bisa membuat strategi bagaimana wisata aman.
"Pemanfaatan teknologi, terkoneksi, agar terintegrasikan orang berwisata aman," katanya.
Sementara itu Ketua DPD Asita Jabar, Budi Ardiansjah, setelah setahun Pandemi terjadi pelaku wisata mulai membuat berbagai program untuk bertahan mulai 'staycation', 'pay now stay later', hingga menggenjot wisata lokal.
Diharapkan pada akhir tahun 2020, kata dia, pariwisata sudah mulai dibuka dengan strategi, meski wisatawan dari mancanegara tak terlalu banyak karena hanya beberapa negara yang membolehkan ke Indonesia.
Beberapa negara, menempatkan Indonesia di zona sedang.
Di sisi lain, pariwisata domestik menjadi andalan gerakan wisata di Indonesia karena nilainya mencapai Rp305,7 triliun perolehan wisata domestik pada 2019.
Hal ini, merupakan pasar besar agar pariwisata bisa berjalan dan wisata domestik, menjadi harapan walaupun banyak kendala terutama terkait persyaratan perjalanan yang masih susah.
Baca juga: Objek wisata di empat kabupaten di Jawa Barat sudah bisa beroperasi
Baca juga: Jawa Barat siapkan strategi pemulihan industri pariwisata
Baca juga: Disparbud Jabar dan IKA Unpar kolaborasi tangani pandemi COVID-19