Bandung (ANTARA) - Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat (Jabar) Noneng Komara membeberkan tiga penyebab Provinsi Jabar selalu menjadi juara investasi di Indonesia.
Noneng mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat efisiensi investasi di Jabar sangat baik, yakni pertama adalah infrastruktur yang akseptabel dan hal itu akan memudahkan mobilitas investor dalam menjalankan usahanya.
"Karena pelabuhan, bandara, jalan, dan sebagainya lebih siap dibanding provinsi lain," kata Noneng Komara, dalam siaran pers, Rabu.
Pada triwulan II 2021 Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dengan total Rp72 triliun.
Dari total realisasi investasi itu, penyerapan tenaga kerja mencapai sekitar 58.113 orang dengan kontribusi terbesar dari investor PMA sebanyak 34.491 orang. Sedangkan PMDN sebanyak 23.622 orang..
"Kalau kita melihat indikator dari realisasi investasi, kita melihat bahwa Jabar itu provinsi dengan tingkat efisiensi yang paling tinggi. Artinya begini, ketika berinvestasi di Jabar itu jauh lebih menguntungkan dibanding berinvestasi di rata-rata nasional," kata Noneng Komara.
Alasan yang kedua, dengan penduduk terbanyak di Indonesia yang mencapai hampir 50 juta jiwa, Jabar menjadi pangsa pasar besar. Investor pun akan mudah untuk memasarkan produknya di Jabar karena jumlah penduduk yang banyak.
"Kemudian, karena produktivitas dari tenaga kerja. Katakanlah memang lebih mahal dengan UMR dan UMP, tetapi karena lebih produktif, akhirnya menguntungkan juga. Selain itu juga, seperti diketahui bahwa industri manufaktur Jabar ini terbesar di Indonesia, sehingga suplai chain menjadi lebih pendek," katanya.
"Juga tentu saja pelayanan yang diberikan oleh kami di DPMPTSP provinsi maupun kabupaten/kota, dan juga masyarakat Jabar dalam menerima investor ini," katanya.
Dalam uji petik yang diadakan oleh Kementerian Investasi/BKPM pada bulan Juli 2021, Dinas PMPTSP Jabar masuk dalam Nomine 3 besar pemerintah provinsi yang berkinerja sangat baik dalam penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Percepatan Pelaksanaan Berusaha (PPB).
Baca juga: Ridwan Kamil targetkan Jawa Barat juara satu investasi se-ASEAN
Baca juga: Provinsi Jawa Barat luncurkan Ekosistem Investasi
Baca juga: Total investasi di Jawa Barat Selatan diperkirakan Rp7,9 triliun