Cianjur, 9/3 (ANTARA)- Akibat rusaknya beberapa ruas jalan nasional yang membentang sepanjang Jalur Cianjur hingga Puncak, Jabar, penyebab utama terjadinya kecelakaan tunggal yang sebagian besar menimpa pengendera sepeda motor.
Tercatat setiap hari lima sampai delapan orang korban kecelakaan pengendara sepeda motor yang melintas di Jalur Puncak tepatnya di Kampung Ciloto, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, terpaksa di larika ke RSU Cimacan.
Pasalnya sebagian besar pengendara terjerembab ke dalam lubang yang banyak terdapat di sepanjang jalur tersebut, akibat landasan jalan yang berlubang.
Hal yang sama terlihat pula di jalur utama yang menghubungkan Cianjur-Sukabumi, tepatnya di Jalan Arief Rahman Hakim hingga Jalan Prof Moh Yamien, sepanjang satu kilometer, landasan jalan rusak berat dan berlubang.
"Dari pagi sampai sore ini, sudah empat orang pengendara sepeda motor yang terjungkal masuk ke dalam lubang. Pemandangan ini hampir setiap hari terjadi," kata Rahmat pemilik kios makanan di Jalan Arief Rahman Hakim, Rabu.
Dikatakannya, jalan utama antar kabupaten tersebut, sudah rusak sejak lima bulan terakhir. Bahkan beberapa lubang cukup besar terlihat di sepanjang jalur tersebut.
Namun hingga saat ini jalan yang rusak tersebut belum diperbaiki. Sehingga dalam satu hari kata dia, terutama pada malam hari banyak pengendara sepeda motor yang menjadi korban.
"Setahu saya jalan kelas I ini, milik negara, namun tidak layak di sebut jalan negara karena terkesan tidak terurus dan tidak pernah diperbaiki. Kalau malam hari banyak pengendara sepeda motor yang jadi korban," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang staf di Dinas Binamarga Cianjur, Bejo, membenarkan bahwa jalan tersebut milik negara dan perbaikannya ditangani langsung pemerintah pusat.
"Kami telah melaporkan kerusakan jalan tersebut ke pusat, beberapa bulan lalu. Mungkin masih menunggu anggaran. Upaya kami hanya memberikan rambu peringatan bagi pengguna jalan," katanya.
Fikri