Tasikmalaya, 10/2 (ANTARA) - DPRD Kota Tasikmalaya, Jawa Barat (Jabar), mempertanyakan penyerapan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh Perbankan, karena curiga sasarannya bukan pada pengusaha kecil yang membutuhkan dana bantuan modal.
"Karena selama ini ketika diminta rekap dana KUR diserap oleh siapa saja, pihak Bank Indonesia (BI) tidak memberikannya," kata Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tasikmalaya yang membidangi Ekonomi, Ade Ruhimat kepada wartawan, Kamis.
Berdasarkan data dari BI cabang Tasikmalaya, kata Ade dana KUR yang dikucurkan oleh perbankan di Kota Tasikmalaya tahun 2010 totalnya sebesar Rp104.138.148.000.
Dana KUR yang telah dikucurkan, kata Ade belum dapat diketahui apakah diserap perusahaan besar atau kecil yang tersebar di Kota Tasikmalaya.
Menurut Ade belum adanya bukti laporan rekapan data penerima KUR di Kota Tasikmalaya menimbulkan kecurigaan yakni penerima hanya pengusaha kalangan besar bukan pengusaha kecil.
Ia berharap pihak perbankan dalam menyalurkan dana KUR lebih memprioritaskan pengusaha kecil sehingga perekonomian di Kota Tasikmalaya seimbang dan berkembang serta bersaing dalam usaha.
Mempertanyakan penjelasan kucuran dana KUR itu, kata Ade berdasarkan laporan keluhan masyarakat yang diterima DPRD masih ada kalangan pengusaha kecil mengalami kesulitan mendapatkan bantuan modal kepada perbankan.
"Tujuan adanya KUR itu dari pemerintah untuk menolong pengusaha kecil, kalau misalkan diserapnya oleh perusahaan besar bagaimana bisa mengangkat usaha kecil. Itu tujuan KUR," kata Ade.
Feri P
DPRD TASIKMALAYA PERTANYAKAN PENYERAPAN DANA KUR
Kamis, 10 Februari 2011 16:51 WIB