Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama kembali membuka seleksi imam masjid asal Indonesia untuk ditempatkan di Uni Emirat Arab yang prosesnya akan digelar secara virtual pada 25-27 Agustus 2021.
"Kemenag kembali melaksanakan seleksi imam masjid untuk ditugaskan di Uni Emirat Arab. Pelaksanaannya secara virtual. Kita akan menjaring lebih banyak calon imam dari seluruh Indonesia," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Kamaruddin mengatakan pengiriman imam masjid ke Uni Emirat Arab merupakan bagian strategis dari kerja sama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Para imam masjid ini juga akan menjadi duta Indonesia di Uni Emirat Arab.
Sementara itu, Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag Syamsul Bahri mengatakan imam masjid asal Indonesia diminati lantaran berpaham ahlus sunnah wal jamaah. Hal ini menjadi nilai tambah selain kemampuan dalam membaca Al Quran.
"Indonesia ini memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki banyak lembaga pendidikan Islam. Umat Islamnya moderat, berperilaku mulia, pahamnya ahlus sunnah wal jamaah dan cara pikirnya wasathiyah (moderat)," kata Syamsul.
Karakter ini, kata Syamsul, merupakan bagian penting dalam pencapaian tujuan umat Islam sebagai pembawa kasih sayang bagi semesta alam.
Ia bercerita kebutuhan imam asal Indonesia itu saat Presiden Jokowi berkunjung ke Uni Emirat Arab pada 2019. Putra Mahkota Syeikh Zayed secara khusus meminta 200 imam masjid asal Indonesia untuk ditugaskan di sana.
Menindaklanjuti permintaan itu, Pemerintah Indonesia melalui Kemenag dan otoritas Uni Emirat Arab melakukan seleksi.
"Seleksi yang dilakukan pada 2020 oleh Kemenag dan dilanjutkan pada 2021 oleh otoritas Uni Emirat Arab berhasil memilih 28 imam. Namun kemudian, satu orang meninggal dunia dan satu orang lagi mengundurkan diri. Sehingga ada 26 imam yang siap diberangkatkan ke Uni Emirat Arab," kata Syamsul.
Sedangkan untuk tahun ini, pendaftaran dibuka pada 13-22 Agustus 2021. Seleksi akan dilakukan secara daring pada 25-27 Agustus 2021. Seleksi ini ditargetkan bisa menjaring sebanyak 74 imam sehingga pada 2021 ini terdapat 100 imam yang siap dikirim ke Uni Emirat Arab.
"Jadi seleksinya dua kali. Pertama oleh Kemenag yang melibatkan pakar Al Quran. Kedua oleh Otoritas Uni Emirat Arab. Karena pandemi COVID-19, kita laksanakan secara virtual. Pendaftaran melalui website bimasIslam.kemenag.go.id menu Seleksi Calon Imam Masjid," katanya.
Baca juga: Pemkab Garut siapkan insentif Rp4 juta/tahun untuk imam masjid besar
Baca juga: Imam masjid di Bekasi bisa dapat gaji Rp2,5 juta sebulan mulai tahun depan
Baca juga: Ribuan alim ulama dan imam masjid di Cianjur divaksinasi COVID