Kuningan (ANTARA) - Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) Kabupaten Kuningan kembali membuka jalur pendakian ke Gunung Ciremai, gunung tertinggi di Jawa Barat, setelah ditutup sementara waktu karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Pendakian sudah di buka sesuai kebijakan Pemda Kuningan," kata Juru Bicara BTNGC Kabupaten Kuningan Agus Yudantara di Kuningan, Jumat.
Ia mengatakan pembukaan kembali pendakian Gunung Ciremai, sudah sesuai dengan kebijakan pemerintah, namun selama berada di lokasi wisata tersebut para pendaki diwajibkan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Selain itu, kata dia, kuota pendakian juga dibatasi maksimal 25 persen dari kapasitas yang ada, di semua jalur.
Dia menjelaskan pembatasan jumlah pendaki tersebut salah satu upaya meminimalkan terjadinya keramaian di puncak Ciremai, sehingga ketentuan jaga jarak antarpendaki bisa diterapkan.
"Pembatasan pendakian dari hasil analisa daya tampung dan daya dukung untuk menentukan kuota pengunjung. Dari kapasitas 100 persen dikasih kuota hanya 25 persen saja," tuturnya.
Selain pembatasan kuota pendakian, pihaknya juga membatasi jumlah pendaki, di mana setiap kelompok maksimal delapan orang.
Dengan adanya persetujuan pembukaan kembali wisata pendakian, kata dia, maka semua jalur pendakian di Kabupaten Kuningan dan Majalengka sudah melayani para pendaki.
"Kita buka di semua jalur pendakian, yaitu Linggarjati, Palutungan, Linggasana, dan Apuy," ujarnya.
Baca juga: Jalur pendakian Gunung Ciremai dibuka kembali
Baca juga: TNGC masih tutup pendakian puncak Gunung Ciremai
Baca juga: Jalur pendakian Gunung Ciremai kembali dibuka mulai 30 Desember