Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup melemah seiring koreksi bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 4,14 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.039,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,94 poin atau 0,23 persen ke posisi 839,92.
"Pasar saham Asia berfluktuasi setelah agenda penting yang dibuat pemangku kebijakan negara eksportir minyak dan juga bank sentral Amerika mengumumkan kebijakannya," kata analis Pilarmas Investindo Sekuritas Okie Ardhiastama di Jakarta, Kamis.
Stok minyak mentah Amerika turun pada pekan lalu menghentikan kenaikan lima minggu berturut-turut yang menunjukkan kekuatan permintaan pada saat ketidakpastian pasokan setelah pertemuan OPEC+.
Dari dalam negeri, Menteri Koordinator Ekonomi Airlangga Hartanto menyampaikan momentum eskpor dan geliat manufaktur harus terus dijaga, melihat kondisi yang masih tetap ekspansif yang tercermin dari PMI Manufaktur.
Oleh karena itu, sektor manufaktur menjadi sektor prioritas yang dijaga pertumbuhannya oleh pemerintah dalam penerapan PPKM Darurat.
Airlangga menyatakan optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 masih bisa mencapai 7 persen, sehingga, secara agregat pertumbuhan tersebut bisa mendorong angka pertumbuhan di semester I 2021 di sekitar 3,3 persen.
Meski begitu, Airlangga menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan membaik jika penanganan COVID-19 dan penyebarannya bisa terkendali.
Meskipun sudah direvisi, pertumbuhan ekonomi di 2021 akan tergantung pada sejauh mana laju penyebaran varian delta di Indonesia bisa ditangani dengan baik.
Dibuka menguat, IHSG hanya mampu bergerak positif pada sesi pertama perdagangan. Pada sesi kedua, IHSG melemah dan terus bertahan di zona merah hingga penutupan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat dimana sektor properti naik paling tinggi yaitu 0,84 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor teknologi masing-masing 0,48 persen dan 0,38 persen.
Sedangkan delapan sektor terkoreksi dimana sektor barang konsumen primer turun paling dalam yaitu minus 0,98 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor perindustrian masing-masing minus 0,93 persen dan minus 0,67 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" sebesar Rp132,14 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.300.315 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,23 miliar lembar saham senilai Rp11,8 triliun. Sebanyak 194 saham naik, 288 saham menurun, dan 159 tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 248,92 poin atau 0,88 persen ke 28.118,03, indeks Hang Seng turun 807,49 poin atau 2,89 persen ke 27.153,13, dan indeks Straits Times terkoreksi 34,01 poin atau 1,08 persen ke 3.107,59.
Baca juga: IHSG BEI menguat di tengah koreksi bursa saham Asia
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka menguat 8,77 poin
Baca juga: Kasus harian COVID-19 tembus 31.000 kasus, IHSG BEI berpotensi melemah
IHSG BEI Kamis ditutup melemah tipis seiring koreksi bursa kawasan
Kamis, 8 Juli 2021 16:59 WIB