Purwakarta, 26/11 (ANTARA) - Pemkab Purwakarta, Jabar, telah mewanti-wanti para pembudidaya ikan di perairan waduk jatiluhur,Purwakarta, untuk mewaspadai pengaruh memburuknya cuaca menjelang akhir tahun.
"Terlebih di akhir tahun, kondisi cuaca tidak jarang berakibat kematian ikan seca massal di waduk Jatiluhur. Jauh-jauh hari kami sudah mewanti-wanti,"kata Kepala Dinas Perikanan Purwakarta Heri Heriawan di Purwakarta, Jumat.
Dari pengalaman sebelumnya, hampir setiap akhir tahun terjadi kematian ikan secara masal di waduk Jatiluhur, karena penurunan kualitas air, ditambah terjadi arus balik akibat tingginya curah hujan.
Menurut Heri, untuk mencegah peristiwa yang merugikan para petani itu Dinas Perikanan menganjurkan untuk membatasi volume penanam benih ikan. Disamping itu pera petani diminta proaktif mencek kualitas air.
" Namun hingga saat ini kondisi perairan waduk Jatiluhur masih aman, dan kegiatan budidaya ikan berjalan normal," katanya.
Ia juga menyebutkan kondisi cuaca saat ini relatif stabil untuk kegiatan budidaya ikan.
" Yang dikhawatirkan dan perlu diwaspadai, apabila hujan terus menerus selama berapa hari, dan tidak ada sinar matahari. Dengan kondisi itu ikan-ikan kehabisan oksigen," ucapnya.
Ia mengatakan, pemerintah juga berupaya mempertahankan kualitas air waduk Jatiluhur, dengan menanam puluhan ribu ekor ikan bandengan ke perairan waduk Jatiluhur.
" Ikan-ikan bandeng akan memakan planton-platon dipermukaan air waduk, sehingga kualitas air waduk Jatiluhur tetap terjaga," katanya.
Menurut Heri, di perairan waduk Jatiluhur kini terdapat sekitar 20 ribu unit kolam jaring apung ikan mas.
Jumlah itu jauh melebihi kapasitas perairan waduk Jatiluhur untuk budidaya ikan, yang diperuntukan hanya 210 unit kolam.
Adjat S