Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi naik, merespons pernyataan dovish (kebijakan pelonggaran) dari Gubenur bank sentral AS The Fed Jerome Powell.
IHSG dibuka menguat 8,05 poin atau 0,13 persen ke posisi 6.095,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,74 poin atau 0,32 persen ke posisi 871,21.
"Dengan dukungan kenaikan bursa global dan dollar index yang turun di bawah level 92, IHSG kami perkirakan dapat kembali menguat namun terbatas, terlebih kasus laju COVID-19 yang belum turun," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Pada perdagangan semalam, bursa saham AS ditutup dengan kecenderungan menguat. Penguatan terjadi setelah Powell mengatakan di depan DPR bahwa ia yakin inflasi yang tinggi hanya sementara dan tingkat inflasi akan kembali turun.
Selain itu, Powell juga menyebut ekonomi AS cenderung pulih dan pasar tenaga kerja akan kembali naik. Di sisi lain, imbal hasil (yield) obligasi 10 tahun AS melemah menjadi 1,467 persen. VIX index, yang mencerminkan volatilitas pasar, juga turun 6,8 persen.
Sementara itu, perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia belum mereda. Sebanyak 13.668 kasus baru terjadi pada Selasa (22/6) kemarin, sedangkan yang sembuh hanya mencapai 8.375 kasus.
Dengan demikian, kasus aktif kembali meningkat menjadi 152.686 kasus, tertinggi ke-3 di Asia. Recovery rate turun di bawah 90 persen, atau tepatnya 89,7 persen.
Vaksinasi terus berjalan, dengan 23,8 juta penduduk telah mendapat vaksinasi tahap 1 sedangkan yang menerima vaksinasi tahap 2 mencapai 12,5 juta penduduk.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 50,96 poin atau 0,18 persen ke 28.935,09, indeks Hang Seng naik 180,86 poin atau 0,64 persen ke 28.490,62, dan indeks Straits Times meningkat 6,73 poin atau 0,22 persen ke 3.115,93.
Baca juga: IHSG BEI naik seiring mulai meredanya kekhawatiran sikap hawkish The Fed
Baca juga: BEI sesuaikan libur bursa dengan pergeseran libur nasional
IHSG BEI naik merespons pernyataan Gubernur The Fed
Rabu, 23 Juni 2021 9:51 WIB