Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menjajal kereta api ringan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dengan rute Stasiun Harjamukti, Cibubur, hingga Stasiun Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Tadi, kita mencoba, keretanya halus, nyaman, kecepatannya juga baik, dapat dikatakan tanpa suara, nyaman sekali," kata Presiden Jokowi di Stasiun LRT TMII Jakarta, Rabu.
Presiden Joko Widodo mencoba LRT tersebut bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan pejabat terkait lainnya.
"Pagi hari ini, saya berkunjung untuk melihat perkembangan pembangunan LRT Jabodebek, sudah selesai kurang lebih 84,7 persen progres pembangunanya," tambah Presiden.
Menurut Presiden, LRT Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek) ini seluruhnya dikerjakan oleh BUMN.
"100 persen (keretanya) dikerjakan oleh PT INKA, yang nanti akan dioperasikan oleh PT KAI. Jadi, semuanya dikerjakan di Indonesia, termasuk juga pembangunan konstruksinya oleh PT Adhi Karya," ungkap Presiden.
Presiden pun menilai pengalaman dalam pembangunan tersebut dibutuhkan BUMN untuk dapat melakukan perluasan bisnis.
"Pengalaman membangun keretanya oleh PT INKA ini akan menjadi fondasi apabila kita membangun LRT, membangun kereta untuk negara-negara lain. Sekarang kan kita sudah ekspor kereta ke Bangladesh, ke Filipina dan kita harapkan LRT juga akan seperti itu," kata Presiden.
Pembangunan LRT Jabodebek Tahap 1 terdiri dari tiga lintasan. Pertama, lintas Cawang-Cibubur sepanjang 14,8 kilometer yang saat ini pembangunannya mencapai 93,8 persen.
Kedua, lintas Cawang-Dukuh Atas sepanjang 11 kilometer, yang saat ini progresnya mencapai 84,3 persen dan lintas ketiga adalah rute Cawang-Bekasi Timur sepanjang 18,4 kilometer, yang saat ini mencapai 90,9 persen.
Selain ketiga lintasan tersebut, juga tengah dibangun depo LRT Jabodebek yang berlokasi di Bekasi Timur, dengan pembangunannya telah mencapai 44,1 persen.
LRT Jabodebek ini nantinya akan memiliki 18 titik stasiun pemberhentian. Dalam kondisi normal, satu rangkaian LRT dapat mengangkut 740 penumpang. Dalam kondisi padat dapat mengangkut 1.308 penumpang dengan kecepatan maksimal 80 kilometer per jam.
Beberapa keunggulan LRT antara lain waktu tempuh bisa lebih cepat dibandingkan kendaraan pribadi atau bus. LRT dapat menempuh rute Bekasi Timur hingga Dukuh Atas dalam waktu 45 menit, sedangkan dari Cibubur hingga Dukuh Atas waktu tempuhnya hanya 39 menit.
Baca juga: Konstruksi LRT Jabodebek capai 84,47 persen per 30 April
Baca juga: Menteri Luhut minta proyek LRT Jabodebek dikebut kejar target konstruksi 2021
Baca juga: Menhub uji coba sistem persinyalan kereta LRT Jabodebek