Bandung (ANTARA) - Rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ishan Bandung bekerja sama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Barat akan menambah 37 tenaga perawat dan kamar perawatan khusus pasien COVID-19 juga akan ditambah 40 unit.
"Di Al-Ihsan, 150 (perawat) sudah full (tugas). Mau nambah 40 kamar, terkendala SDM. Kami bekerja sama dengan PPNI, insyallah hari ini ada penambahan 37 tenaga kesehatan khusus untuk menambah kamar di Al-Ihsan 40 (kamar),” kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad, di Bandung, Senin.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, kata Daud, terus menyiapkan diri guna mengantisipasi skenario terburuk yakni kondisi rumah sakit akibat lonjakan kasus COVID-19 setelah libur Lebaran.
Menurut dia, rencana Al Ihsan menambah 40 kamar itu sejak lama, namun karena semua perawat sudah bertugas penuh, penambahan kamar itu tak kunjung terealisasi dan kini dengan kerja sama PPNI masalah kekurangan SDM terjawab.
Penambahan perawat dari PPNI, kata Daud, tidak hanya buat Al Ihsan saja tapi juga rumah sakit rujukan COVID-19 lain yang membutuhkan SDM.
“Kemudian di rumah sakit lain silakan (kami terbuka). Apa yang ada masalah di daerah kita pecahkan bersama,” katanya.
Di luar SDM, Daud menyebut penanganan COVID-19 di rumah sakit relatif tidak terkendali. Obat dan alat-alat medis masih cukup dan aman.
“Sepekan ini, Pak Sekda rapat dengan kepala dinas kabupaten/kota serta direktur rumah sakit. Disampaikan bahwa secara umum ketersediaan obat dan perlengkapan tidak masalah,” kata Daud.
Sementara itu, mengenai tingkat keterisian kamar untuk pasien COVID-19 atau bed occupancy rate (BOR) secara umum naik. Dari yang tadinya hanya 39 persen pada pekan lalu naik menjadi 49 persen per Ahad (6/7).
“Sebanyak 79,9 persen untuk di level merah. Jadi di kategori merah dan ICU memang tinggi. Hanya secara umum memang ada kenaikan. Per kemarin ada sekitar 49 persen BOR-nya. Sepekan lalu itu masih di angka 39 persen. Bisa dibayangkan sehari ada naik antara satu sampai dua persen,” ujarnya.*
Baca juga: RSUD Al Ihsan Bandung sampaikan klarifikasi perihal antrean ambulans ke IGD
Baca juga: DPRD Jabar dorong RSUD Kota Bogor menjadi RS rujukan regional