Sumedang, 8/10 (ANTARA) - Keberadaan para peternak domba di Kampung Kiaraberes, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, terancam punah, karena lahan mereka sudah habis dibangun perumahan.
Hal tersebut sangat memprihatinkan, mengingat hampir 80 persen warga Kiaraberes menggantungkan hidupnya dari hasil berternak domba, kata tokoh masyarakat setempat, Ayeng (40), Jumat.
Dia mengatakan, dulu untuk mencari rumput sebagai makanan domba, sangat mudah sekali didapatkan karena lahan di Kampung Kiaraberes, bahkan lahan di kampung lainnya di Jatinangor sangat luas ditumbuhi rerumputan.
Namun yang terjadi saat ini, kata Ayeng, sisa lahan pesawahan dan kebun sudah mulai dipatok untuk dibangun gedung, bahkan ada juga yang terpasang papan pengumuman, bahwa lahan tersebut akan dijual.
"Selain menggantungkan kepada hasil ternak domba, kami warga Kiaraberes tidak terlalu kesulitan untuk penghidupan. Hasil padi disimpan di lumbung, cukup untuk menyambung kebutuhan sehari-hari. Dari kebun kami pun bisa memetik sayur-mayur, tinggal beli ikan asin atau tempe saja untuk pelengkap makan," tutur Ayeng.
Menurut dia, yang terjadi sekarang, hampir setiap jengkal tanah yang masih kosong, sepertinya tinggal menunggu waktu, karena pembangunan gedung, rumah kontrakan mewah yang terus merangsek.
Wacana Jatinangor yang akan berubah sebagai kawasan perkotaan, menurut Ayeng, justru akan lebih mengancam mereka. Bahkan warga Kiaraberes, menanggapi rencana tersebut dengan sikap dingin.
"Sekarang saja kami sudah merasa kesulitan mencari rumput. Kadang kami harus ke luar daerah Jatinangor, untuk mencari kebutuhan makanan domba," kata Ayeng.
Dari 80 persen warga Kiaraberes yang menggantungkan hidupnya dalam ternak domba, 20 persen sisanya merupakan warga pendatang, yang bekerja sebagai buruh pabrik di daerah Rancaekek. ***2***
(T.PSO-226/C/Y008/Y008) 08-10-2010 19:01:51
