Cianjur (ANTARA) - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sugih Mukti Cianjur, Jawa Barat, diharapkan dapat menampung seluruh hasil panen petani di wilayah tersebut, sehingga meningkatkan taraf perekonomian dan bisa menutupi kebutuhan pasar yang ada mulai dari beras hingga sayur mayur yang selama ini dipasok dari luar Cianjur.
Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Jumat, mengatakan dengan segera terbentuknya BUMD Sugih Mukti yang bergerak di bidang agrobisnis itu, mampu mengangkat harkat martabat serta perekonomian petani dan peternak di Cianjur karena memiliki lahan pertanian yang luas.
"Selama ini, sebagian besar hasil pertanian di Cianjur, sangat-sangat melimpah, termasuk berbagai komoditi yang dipasok dari luar, ada Cianjur. Namun pasar yang ada, masih mengandalkan belanja dari luar seperti pasar sayur mayur di Bandung," katanya.
Sebagian besar kecamatan di utara Cianjur, seperti Cipanas, Pacet dan Sukaresmi, merupakan wilayah penghasil sayur mayur berbagai jenis dan wilayah timur terdapat ratusan hektar lahan pertanian cabai, bawang hingga kentang serta danau yang menghasilkan ikan segar.
Potensi tersebut, membuat pemerintah daerah menargetkan BUMD Sugih Mukti, dapat menampung seluruh kebutuhan pasar yang dapat dipasok dari tingkat lokal, tanpa harus berbelanja keluar, sehingga dapat membantu petani meningkatkan taraf hidupnya dan pemasukan untuk pemerintah daerah.
"Saat ini, sudah selesai tahap seleksi direksi dan komisaris, harapan kami BUMD segera diresmikan, sehingga dapat menambah pendapatan asli daerah yang akan digunakan untuk pembangunan Cianjur," katanya.
Sementara Elsa petani di Kecamatan Naringgul, peraih beberapa penghargaan dari Kementerian Pertanian RI, mengatakan kehadiran BUMD yang bergerak di bidang agrobisnis ini, dapat menjadi hawa segar bagi petani dan pemasok kebutuhan pangan di Cianjur.
Pasalnya selama ini, hasil pertanian di Cianjur melimpah ruah, namun tidak mendapatkan pasar dan harga yang sepadan terutama di tingkat regional dan lokal, sehingga petani kesulitan untuk menutupi operasional selama bercocok tanam apalagi untuk meningkatkan taraf hidup.
"Kalau memang benar fokusnya untuk memberdayakan petani dan hasil pertanian di Cianjur, tidak akan ada harga melambung tinggi dan minimnya stok karena semua kebutuhan pangan ada di Cianjur, mulai dari ratusan hektar lahan padi, palawija hingga cabai dan bawang yang katanya sulit didapat pada waktu tertentu," kata Elsa.
Baca juga: Defisit anggaran, DPRD dorong Pemkab Cianjur kaji ulang penyertaan modal di BUMD
Baca juga: Cianjur didorong bentuk BUMD pariwisata