Bandung (ANTARA) - Wali Kota Bandung Oded M Danial menyebutkan kebijakan larangan mudik yang diterbitkan pada Lebaran 2021 untuk kepentingan bersama dalam mencegah lonjakan kasus COVID-19.
"Ini semua demi kepentingan kita bersama. Pak Presiden pun telah mengingatkan semua kepala daerah untuk memperhatikan hal ini," kata Oded di Bandung, Jawa Barat, Jumat.
Dia pun mengingatkan warga untuk terus berdisiplin menerapkan protokol kesehatan jika tak ingin mengalami hal serupa seperti yang terjadi di India.
Menurutnya, India mengalami tsunami COVID-19 karena warganya sudah tak lagi disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Padahal sebelumnya India dinilai sukses menangani pandemi COVID-19.
Presiden Joko Widodo juga mengungkit lonjakan kasus COVID-19 usai mudik Lebaran Idul Fitri 1441 H yang menembus kenaikan hingga 93 persen. Dia tak ingin hal serupa terjadi pada tahun 1442 H ini.
"Hati-hati dengan yang namanya libur panjang, kita ini mau libur panjang di Idul Fitri. Ingat, tahun lalu ada 4 libur panjang yang kenaikannya sangat melompat, Idul Fitri tahun lalu naik sampai 93 persen," kata Jokowi.
Adapun sejauh ini Kota Bandung tengah menyiapkan penyekatan pemudik untuk diterapkan pada 6-17 Mei 2021 mendatang.
Nantinya bakal ada delapan titik pos penyekatan yang tersebar di Kota Bandung untuk menghalau para pemudik masuk ke Ibu Kota Jawa Barat itu.
Delapan titik itu mulai dari Gerbang Tol (GT) Pasteur, Pasir Koja, Kopo, Moch Toha, Buahbatu. Lalu di titik non GT yakni di kawasan Bundaran Cibiru, Cibereum dan Ledeng.
Baca juga: Pemkot Bandung memperketat pengawasan mobilitas warga
Baca juga: Kota Bandung siapkan pengetatan angkutan transportasi
Baca juga: Polisi putar balikkan 320 kendaraan keluar gerbang tol Cileunyi Bandung