Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Kang Emil menyatakan prihatin dengan peristiwa ledakan bom di Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar Sulsel, Minggu pagi, terlebih peristiwa tersebut terjadi di saat pandemi COVID-19.
"Saya sangat prihatin ya karena di saat kita lagi susah ngurusin COVID-19, masih ada tindakan kriminal terorisme yang menyertai keseharian kita yang sudah cukup sulit," kata Kang Emil, ketika dimintai pendapatnya tentang ledakan di Gereja Katedral Makassar, Minggu.
Orang nomor satu di Provinsi Jabar ini mengukut keras ledakan di tempat ibadah tersebut.
"Jadi aya sangat mengutuk keras. Apalagi dilakukan di rumah ibadah ya. Terhadap gereja di Makassar," kata dia.
Oleh karena itu, kata Kang Emil, pihaknya sudah mengkoordinasikan kepada aparat keamanan yang berwenang khususnya dengan Kapolda Jabar untuk meningkatkan kewaspadaan di wilayah Jabar.
"Jangan sampai ada kejadian yang tidak terantisipasi seperti hal yang tersebut di Jabar," ujar dia.
Sebelumnya aksi bom bunuh diri terjadi di pintu gerbang Gereja Katedral di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu pagi.
Di lokasi ledakan bom bunuh diri ditemukan potongan tubuh dengan kondisi mengenaskan, badannya hancur bersama sepeda motor yang dikendarainya.
Menurut saksi mata di sekitar lokasi kejadian, terdengar suara ledakan yang keras yang menyita perhatian warga sekitar.
Kasus ini sedang ditangani aparat kepolisian, jalan di sekitar lokasi kejadian ditutup police line.
Baca juga: Dewan Syura PKB kutuk bom di Gereja Katedral
Baca juga: Polres Majalengka perketat pengamanan gereja pasca-teror bom
Baca juga: Presiden kutuk aksi terorisme di Gereja Katedral Makassar