Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis diprediksi bergerak naik didorong sentimen optimisme vaksin COVID-19 dan naiknya harga komoditas.
IHSG dibuka menguat 29,67 poin atau 0,47 persen ke posisi 6.280,73. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 8,18 poin atau 0,86 persen ke posisi 958,9.
"Secara sentimen pergerakan IHSG hari ini cenderung menguat di tengah kembalinya optimisme pasar berkat dorongan vaksin. Di sisi lain, kenaikan harga komoditas juga bisa mendorong penguatan IHSG hari ini," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi dalam laporan yang dikutip Antara di Jakarta, Kamis.
Dari eksternal, bursa AS ditutup menguat pada Rabu (24/2) kemarin karena berita vaksin yang menggembirakan dan komentar menenangkan tentang inflasi dari Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell.
Dalam testimoninya, Powell mengatakan kepada anggota parlemen bahwa mungkin diperlukan lebih dari tiga tahun untuk mencapai tujuan inflasi bank sentral. Pernyataan itu menjadi sinyal The Fed akan membiarkan suku bunga tidak berubah untuk waktu yang lama.
Di tempat lain, BPOM AS mengatakan vaksin COVID-19 satu dosis Johnson & Johnson tampak aman dan efektif dalam uji coba, membuka jalan persetujuannya untuk penggunaan darurat minggu ini.
Dari komoditas, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melanjutkan penguatannya ke level 63,4 dolar AS per barel. Sementara harga nikel menguat mendekati level 20.000 dolar AS per metrik ton.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 499,89 poin atau 1,68 persen ke 30.171,59, Indeks Hang Seng naik 143,16 poin atau 0,48 persen ke 29.861,4, dan Indeks Straits Times meningkat 32,92 poin atau 1,13 persen ke 2.957,5
Baca juga: IHSG Kamis pagi dibuka menguat 29,67 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah di tengah aksi beli asing
Baca juga: IHSG BEI berpotensi melemah pascatestimoni Gubernur The Fed
IHSG BEI naik didorong optimisme vaksin dan naiknya harga komoditas
Kamis, 25 Februari 2021 9:43 WIB