Pesawat Boeing 777-200 itu membawa 231 penumpang dan 10 awak pesawat dengan tujuan ke Honolulu, Hawaii, saat mengalami kerusakan mesin tak lama setelah lepas landas, menurut laporan maskapai.
Tak ada laporan terkait luka-luka, baik di dalam pesawat maupun di darat.
Gambar-gambar yang diunggah oleh kepolisian di Broomfield, Colorado menunjukkan puing-puing pesawat yang signifikan di tanah, termasuk penutup mesin yang tersebar di luar rumah dan apa yang tampak seperti bagian lain di lapangan. Garis pita polisi digunakan untuk menutup puing-puing.
Sebuah video yang tampak dialnil dari dalam pesawat United tersebut menunjukkan sebuah mesin yang terbakar.
Video lain di media sosial menunjukkan awan asap hitam yang ditinggalkan oleh pesawat. “Ada sesuatu meledak," terdengar seorang pria di video itu berkata.
Dalam sebuah rekaman suara, seorang pilot maskapai United terdengar membuat panggilan ‘mayday’ ke kontrol lalu lintas udara.
“Mayday, pesawat telah mengalami kegagalan mesin, perlu memutar segera,” demikian rekaman yang ditinjau Reuters dari laman pantauan liveatc.net.
FAA mengatakan pihaknya, bersama dengan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) akan meluncurkan investigasi. NTSB sendiri mengatakan telah memulai investigasinya.
“Jika anda menemukan pecahan (pesawat) MOHON tidak menyentuh atau memindahkannya. @NTSB memerlukan semua bagian pecahan untuk tetap berada di tempatnya untuk investigasi,” kata kepolisian Broomfield melalui Twitter.
Unit pesawat 777 yang berusia 26 tahun itu digerakkan oleh dua mesih Pratt & Whitney PW4000. Para penyelidik akan fokus pada penyebab kecelakaan dan akan melihat apakah bolah kipas telah rusak.
Boeing mengatakan bahwa para penasihat teknisnya akan membantu NTSB dalam investigasi, sementara maskapai United berjanji akan “bekerja dengan agensi-agensi federal dalam menginvestigasi insiden ini.
United mengatakan kebanyakan penumpang pada penerbangan 328 telah berangkat dengan penerbangan baru ke Honolulu pada Sabtu malam.
Kegagalan mesin merupakan sesuatu yang jarang terjadi namun dapat menjadi berbahaya setiap kali bagian yang berputar menembus selubung luar - peristiwa yang dikenal sebagai kerusakan mesin yang tidak terkendali.
Pada Februari 2018 lalu, unit Boeing 777 yang lebih tua, yang dioperasikan oleh United dan menuju Honolulu mengalami kerusakan mesin ketika penutup mesin jatuh sekitar 30 menit sebelum pesawat mendarat dengan selamat. NTSB memvonis bahwa insiden tersebut diakibatkan oleh kerusakan bilah kipas dengan panjang penuh.
Akibat insiden terbelahnya bilah kipas pesawat United itu, Pratt&Whitney melakukan tinjauan terhadap data inspeksi untuk semua bilah kipas PW4000 yang telah diinspeksi sebelumnya, kata NTSB. Pada Maret 2019, FAA mengeluarkan arahan yang mewajibkan inspeksi awal dan berulang terhadap bilah kipas pada mesin PW4000.
Sumber: Reuters
Baca juga: Dua pesawat rute Semarang mendarat darurat di Bandara Adi Soemarmo Boyolali
Baca juga: Pesawat Air Asia QZ712 gagal mendarat di Belitung
Baca juga: Pesawat Garuda mendarat darurat di Srilanka