Tasikmalaya (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum memastikan ratusan santri yang positif COVID-19 di Pondok Pesantren Benda, Kota Tasikmalaya mendapatkan penanganan medis secara serius sehingga saat ini kesehatan sebagian mereka sudah berangsur membaik.
"Kita sudah lakukan solusi penanganan yaitu 3T (testing, tracing, dan treatment)," katanya saat meninjau penanganan pandemi COVID-19 di Pesantren Persis 67 Benda, Kota Tasikmalaya, Kamis.
Sejak diperbolehkan pondok pesantren melakukan aktivitasnya, kata dia, seluruh persyaratan seperti protokol kesehatan sudah diterapkan secara ketat di masing-masing pesantren untuk mencegah penularan COVID-19.
Jika ada santri yang terpapar COVID-19, lanjut Uu, sesuai aturan langsung mendapatkan penanganan serius agar tidak menular ke orang lain, dan selanjutnya diisolasi seperti yang dilakukan di Pesantren Benda Kota Tasikmalaya.
"Pesantren juga di-'lockdown', tidak ada keluar masuk bebas, semua sudah dilaksanakan sempurna oleh ponpes," katanya.
Ia menyampaikan akibat adanya santri terpapar COVID-19 maka kegiatan pesantren juga sementara diliburkan, dan santri yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 secara bertahap diperbolehkan pulang ke rumah.
"Meliburkan proses belajar, memulangkan santri negatif dan mengisolasi sementara santri positif," katanya.
Pimpinan Pesantren Persis 67 Benda Kota Tasikmalaya Ustadz Asep Abdul Hamid menambahkan santri yang terkonfirmasi positif COVID-19 sudah menjalani isolasi di sejumlah tempat, sedangkan santri yang dipastikan negatif sudah dipulangkan ke rumah masing-masing.
Ia menyebutkan mereka yang terpapar COVID-19 sebagian besar dalam kondisi tidak menunjukkan gejala dan diisolasi di sejumlah tempat terpisah, dan yang kondisinya sakit dirawat di rumah sakit.
"Santri yang ke rumah sakit itu sebelum ini mereka sudah sakit, jadi mereka punya gejala," katanya.
Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mencatat hasil pemeriksaan kesehatan terdapat 383 orang terpapar COVID-19 di lingkungan pesantren. Mereka terdiri atas 333 santri dan 50 pengajar.
Baca juga: Satgas COVID-19 Cianjur catat seratusan pesantren belum laporkan kegiatan
Baca juga: Bupati perkuat peran Satgas COVID-19 Pondok Pesantren di Bogor