Purwakarta (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, akan merelokasi warga yang menjadi korban bencana pergeseran tanah di sejumlah wilayah.
"Jadi untuk jangka panjang saya juga sudah menyiapkan relokasi rumah, dan akan dibangun untuk rumah roboh," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Rabu, saat meninjau lokasi bencana pergeseran tanah di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Tegalwaru, Purwakarta, Rabu.
Bencana itu mengakibatkan sejumlah rumah terdampak, di antaranya 11 rumah hancur dan 48 rumah rusak berat serta sebanyak 12 rumah rusak ringan.
Ia mengatakan kalau pembangunan rumah itu sudah diberikan oleh Perhutani dan dana pembangunan bersumber melalui APBD Dinas Tata Ruang dan Pemukiman.
"Pembangunan akan segera dilakukan, dan yang jelas untuk rumah yang hancur tidak boleh lagi warga bermukim di sana," katanya.
Anne mengatakan kalau pergerakan dan pergeseran tanah di lokasi tersebut sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir.
"Bencana pergeseran tanah diakibatkan dari beberapa hal, yang pertama terjadinya alih fungsi tanah dari hutan dengan tanaman keras menjadi kebun. Dengan penanaman bukan tanaman keras sehingga tanah menjadi rapuh," kata dia.
Laporan Badan Geologi menyebutkan pergeseran tanah juga akibat eksploitasi bebatuan yang merupakan bagian dari penahan tanah yang ada lokasi tersebut.
Baca juga: Produk unggulan daun teh dari Purwakarta didorong tembus pasar ekspor
Baca juga: Saat pandemi pot bunga Plered banyak diminati, kata Bupati Purwakarta