Jakarta (ANTARA) - Konsul Jenderal RI di Istanbul secara resmi membuka toko Organic Botanic –Turk Endonezya Export Import dan Kantor Sekretariat Komunitas Eksportir Muda Indonesia (KEMI) Turki sebagai upaya mendorong peningkatan peluang ekspor produk Indonesia ke Turki.
Dalam keterangan tertulis Konsulat Jenderal RI (KJRI) Istanbul yang diterima di Jakarta, Sabtu, disebutkan bahwa Konsul Jenderal Imam As’ari telah melakukan peresmian toko Oganic Botanic dan Kantor KEMI pada Jumat (5/2).
Toko itu akan menyuplai rempah-rempah, makanan kering, serta buah-buahan tropis Indonesia.
Nantinya, toko juga akan menyediakan produk lokal serupa, sebagai strategi bisnis guna menarik minat pembeli lokal dan memperkenalkan produk Indonesia.
Selain sebagai sarana penyedia produk barang, KEMI Turki dan toko itu juga berniat untuk ikut memajukan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia sebagai penggerak ekonomi domestik yang menyerap tenaga kerja di Tanah Air.
“Organic Botanic diharapkan dapat mempelopori kewirausahaan diaspora Indonesia di Turki dengan terbentuknya ‘Indonesian distribution store’ lainnya di negara dua benua ini,” kata KJRI Istanbul.
Selain itu, Turki juga disebut sebagai bukan hanya menjadi destinasi akhir produk Indonesia, termasuk produk UMKM, tapi juga dapat menjadi pusat bagi masuknya produk Indonesia ke kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tengah.
KJRI Istanbul memfasilitasi keikutsertaan KEMI Turki pada pameran dagang MUSIAD Expo di Istanbul, pada 18 hingga 21 November 2020, yang diikuti juga oleh 30 UMKM dari Indonesia.
Acara pembukaan toko Organic Botanic diisi dengan sambutan virtual dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, yang mengajak KEMI untuk aktif mendukung pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif dengan menjadi lokomotif pasca pandemi COVID-19 dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
KJRI Istanbul juga berharap agar upaya perluasa ekspor produk Indonesia ke Turki juga dapat didukung dengan penyelesaian segera perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Turki (Comprehensive Economic Partnership Agreement/IT-CEPA) yang tengah dirundingkan pemerintah kedua negara.
Pemberlakuan IT-CEPA nantinya dapat menekan tarif impor dan mengeliminasi hambatan nontarif lain bagi masuknya produk kedua negara.
Baca juga: Turki beli 50 juta dosis vaksin Sinovac China
Baca juga: Turki berlakukan aturan larangan iklan di Twitter, Periscope dan Pinterest