Karawang, 15/6 (ANTARA) - Dua warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, meninggal dunia, sementara dua orang lainnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Karawang, Selasa, setelah menenggak minuman keras oplosan.
Dua orang yang meninggal dunia setelah mengonsumsi minuman keras (miras) itu masing-masing Salir dan Furqon, warga Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang. Sedangkan dua orang lain yang selamat ialah Ahmad Fauzi (24) dan Pian, warga Kecamatan Rengasdengklok.
"Miras dioplos dengan gingseng langsung di tukang jamu (tempat penjualan miras). Saya tidak tahu sampai akhirnya bisa membuat teman saya meninggal dunia. Padahal, saya sering beli miras di tukang jamu itu," kata Fauzi, pengonsumsi miras yang selamat di Karawang, Selasa.
Ia mengaku baru dibawa ke unit gawat darurat (UGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang pada Selasa pagi, setelah badan terasa sakit. Sedangkan ia bersama teman-temannya minum miras oplosan pada Sabtu (12/6) malam.
Pada Sabtu malam itu, Fauzi bersama temannya minum miras oplosan delapan botol secara bersama-sama. Namun, perut terasa sakit dan tenggorokannya terasa panas pada Minggu (13/6). Kemudian pada Senin (14/6) kemarin, Fauzi mengaku mendapat kabar dua temannya meninggal dunia akibat keracunan miras.
"Saya kaget sekali mendengar kabar itu. Kemudian, perut saya terasa mual sekali dan akhirnya dibawa ke RSUD pada Selasa pagi," kata Fauzi.
Sementara itu, Kepala UGD RSUD Karawang, Supriatna, mengatakan, pihaknya menerima korban yang keracunan miras pada Selasa pagi, sekitar pukul 9.30 WIB. Kondisi korban itu dalam keadaan sadar. Namun, dalam riwayatnya, yang bersangkutan sakit setelah mengonsumsi miras oplosan.
"Korban (Fauzi) masih bisa diselamatkan. Nadi dan suhu badannya juga cukup normal setelah mendapat perawatan. Tetapi setelah diperiksa, yang bersangkutan mengalami sakit di ulu hati mendadak yang diakibatkan reaksi dari miras oplosan yang dikonsumsi," katanya.
Menurut dia, Fauzi masih bisa diselamatkan, karena segera mendapat perawatan. Sedangkan dua temannya yang meninggal dunia kemungkinan akibat "over dosis" dan terlambat mendapat perawatan medis.
Ia mengaku tidak baru ini saja menangani korban keracunan miras oplosan. Sebelumnya, beberapa pekan lalu, pihaknya juga sempat menangani korban yang keracunan setelah mengonsumsi miras.
Namun, dibandingkan dengan korban keracunan miras yang saat ini ditangani, korban sebelumnya cukup parah, karena mengonsumsi miras setelah mencampurnya dengan gingseng dan obat nyamuk.
Ali Khumaini