Cikarang, Bekasi (ANTARA) - Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyiapkan tes usap massal jilid kedua bagi para karyawan pabrik atau buruh menyusul masih tingginya angka kasus penyebaran COVID-19 pada klaster industri.
Komandan Komando Distrik Militer 0509 Kabupaten Bekasi Letnan Kolonel Kavaleri Tofan Tri Anggoro mengatakan pemeriksaan kali ini ditargetkan mampu menyentuh sedikitnya 5.000 karyawan perusahaan meski direncanakan dilakukan secara acak dengan metode purposive sampling.
"Rencana kami bisa 5.000 orang yang dites swab, sebelumnya sampai 2.000 orang. Kali ini rencananya lebih banyak. Namun dengan metode berbeda agar bisa menjangkau lebih banyak perusahaan," katanya di Cikarang, Selasa.
Pihaknya tengah melakukan pemetaan sebagai bagian dari persiapan teknis. Tes massal ini pun mengacu pada banyaknya kasus COVID-19 di setiap perusahaan.
"Kami sudah rencanakan dan dibahas juga, untuk teknisnya. Kami ingin secepatnya ya direalisasikan. Kami juga mengecek kondisi di setiap perusahaan, bahkan di setiap shif pekerjaan dan antara line. Ini untuk memetakan aktivitas pekerja itu sendiri," kata Anggoro yang juga Wakil Ketua Satgas COVID-19 Kabupaten Bekasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Sri Enny Mainiarti mengatakan klaster COVID-19 di kawasan industri masih terjadi. Kondisi ini memicu penyebaran klaster lainnya, mulai dari perkantoran dan rumah tangga hanya saja dirinya tidak menjelaskan jumlah kasus terkini di klaster industri.
"Jadi memang kondisinya demikian. Klaster di industri masih terjadi, di rumah tangga pun demikian dan di kantor juga sama. Sehingga memang harus menjadi perhatian kita semua. Patuhi protokol kesehatan karena itu yang harus sama-sama kita lakukan," ucapnya.
Sementara itu, Juru Bicara COVID-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah mencatat selama pandemi ada 31 tenaga kerja asing di kawasan industri yang terpapar COVID-19.
"Iya (31 WNA yang bekerja di kawasan industri) positif corona selama pandemi ini," kata Alamsyah.
Alamsyah tidak menjelaskan lebih rinci status dan di kawasan industri mana WNA itu bekerja namun dia menyebut WNA itu sudah sembuh seluruhnya.
"Namun begitu tentu saja ini harus tetap menjadi perhatian semua untuk tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Puluhan TKA di Kabupaten Bekasi terpapar COVID-19 dinyatakan sembuh
Baca juga: 32 pekerja di Kabupaten Bekasi tertular COVID-19
Baca juga: 2.000 buruh di Bekasi jalani tes usap secara massal