Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan ini ditutup terkoreksi seiring pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 106,77 poin atau 1,66 persen ke posisi 6.307,13. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 19,63 poin atau 1,94 persen ke posisi 991,58.
"Sentimennya negatif bagi IHSG hari ini yaitu kekhawatiran akan penurunan harga batubara seiring mulai meningkatnya suhu di China, rencana realokasi anggaran Kementerian PUPR sebesar Rp17,9 triliun, dan diperpanjangnya PPKM (pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat) hingga awal Februari," kata analis Indo Premier Sekuritas Mino di Jakarta, Jumat.
Dibuka menguat, IHSG langsung turun dan tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Secara sektoral, seluruh sektor terkoreksi dimana sektor pertambangan paling dalam yaitu minus 4,09 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor properti masing-masing minus 2,82 persen dan minus 2,6 persen.
Penutupan IHSG diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp71,73 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.441.089 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,37 miliar lembar saham senilai Rp17,34 triliun. Sebanyak 107 saham naik, 396 saham menurun, dan 128 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 125,41 poin atau 0,44 persen ke 28.631,45, indeks Hang Seng turun 479,91 poin atau 1,6 persen ke 29.447,85, dan indeks Straits Times terkoreksi 25,62 atau 0,85 persen ke 2.991,53.
Baca juga: IHSG BEI akhir pekan diprediksi melemah seiring koreksi bursa Asia
Baca juga: IHSG BEI Jumat dibuka menguat 5,68 poin
Baca juga: IHSG BEI ditutup melemah seiring meredanya euforia pelantikan Biden